FAKTA-Fakta Iran Luncurkan 180 Rudal ke Israel, Balas Kematian Hassan Nasrallah hingga Sikap AS

Berikut fakta-fakta terkait Iran meluncurkan 180 rudal balistik ke wilayah Israel pada Selasa (1/10/2024).

AFP/AHMAD GHARABLI
Gambar ini menunjukkan proyektil yang dicegat oleh Israel di dekat kota utara Baqa al-Gharbiya pada tanggal 1 Oktober 2024. 

TRIBUNPALU.COM - Berikut fakta-fakta terkait Iran meluncurkan 180 rudal balistik ke wilayah Israel pada Selasa (1/10/2024).

Itu adalah serangan kedua Iran terhadap Israel tahun ini, setelah negara tersebut meluncurkan sekitar 300 rudal dan drone pada April 2024 kemarin.

Manuver ini dilakukan Iran setelah Israel masih terus menyerang Palestina dan Lebanon untuk menumpas Hamas dan Hizbullah, dua milisi pro Iran di masing-masing wilayah.

Militer Israel mengatakan sebagian besar rudal berhasil dicegat, tetapi sejumlah kecil menghantam Israel bagian tengah dan selatan.

Satu-satunya orang yang dilaporkan tewas adalah seorang pria Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Dikutip dari CNBC, rincian pasti operasi Iran masih belum jelas, tetapi Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal tersebut ditujukan ke target militer dan keamanan vital di Israel.

IRGC kemudian mengatakan bahwa serangannya ditujukan secara khusus ke tiga pangkalan militer di wilayah Tel Aviv.

"Serangan itu, yang disertai dengan serangan siber skala besar, juga menggunakan rudal balistik hipersonik Fatah baru milik Iran untuk pertama kalinya," menurut media pemerintah Iran.

IRGC juga mengatakan bahwa 90 persen proyektil yang ditembakkan mengenai sasarannya atau mampu menembus sistem pertahanan Iron Dome.

Berikut ini fakta-fakta terkait serangan Iran ke Israel, yang telah Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber.

Pembalasan atas kematian Hassan Nasrallah dan Abbas Nilforoushan

IRGC mengatakan serangan hari Selasa itu merupakan respons atas pembunuhan Hassan Nasrallah, kepala kelompok Hizbullah Lebanon, dan komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoushan minggu lalu di Beirut.

Ini juga merupakan balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan dalam sebuah unggahan di X bahwa serangan itu merupakan respons tegas terhadap agresi Israel.

"Beri tahu Netanyahu bahwa Iran tidak mencari perang, tetapi berdiri teguh melawan ancaman apa pun," tulisnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved