913 Mahasiswa UIN Datokarama Palu Sulteng Ikuti KKN, Dilarang Kampanyekan Calon Kepala Daerah

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Sulawesi Tengah Novalina Wiswadewa didamping Rektor UIN Datokarama Palu Prof Lukman Thahir melepas Mahasiswa KKN tematik angkatan I gelombang II tahun 2024.

Pelepasan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu berlangsung di Auditorium UIN Datokarama Palu, Jl Diponegoro, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (13/10/2024).

Dalam kesempatan itu, Novalina mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi UIN Datokarama Palu yang telah ikut berkontribusi dalam percepatan pembangunan daerah.

Selain itu, mahasiswa juga bekerja sama dan memperkuat kolaborasi bersama perangkat desa guna menciptakan solusi tiap permasalahan yang ada di desa seperti pembangunan desa, pendidikan dan ekonomi.

"Untuk itu agar kiranya program kerja KKN dapat diarahkan untuk menunjang percepatan penurunan stunting dan kemiskinan di tiap desa yang ditempatkan," ujar Pjs Gubernur Novalina.

• Diikuti Perwakilan 16 Kecamatan, Penjabat Bupati Donggala Buka STQH ke-XVI di Desa Balukang

Rektor UIN Datokarama Palu Prof Lukman Thahir dalam sambutannya mengatakan, kampusnya itu telah menyusun empat klaster dalam pelaksanaan KKN tematik.

Meliputi, klaster lingkar industri, lingkar kampus, literasi keuangan inklusif, dan kluster moderasi beragama.
 
"Sekitar 913 mahasiswa terlibat dalam KKN tematik ditempatkan di 140 desa maupun kelurahan. Mereka melaksanakan kegiatan selama sebulan," ujarnya.
 
Lukman Thahir menambahkan, KKN merupakan salah satu tuntutan akademik yang harus dipenuhi oleh mahasiswa, hal ini juga merupakan bentuk kontribusi UIN Datokarama kepada daerah.
 
Ketua NU Sulteng itu mengingatkan kepada mahasiswa, panitia KKN, dan dosen pembimbing agar tidak terlibat atau mengampanyekan peserta peserta kepala dan wakil kepala daerah kepada masyarakat dalam proses pelaksanaan KKN.

 "Kami tidak terlibat dalam dukung-mendukung peserta pemilu, juga tidak boleh terlibat dalam politik praktis sebagai tim pemenangan atau tim sukses. Oleh karena itu tidak boleh ada mahasiswa KKN maupun dosen pembimbing yang terlibat dalam politik praktis tersebut," ucap Prof Lukman.(*)