Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Tengah, Sudaryano R Lamangkona, di sela-sela kegiatan mengatakan bahwa LMS merupakan program terpadu yang sangat baik untuk diterapkan di Wilayah Pedesaan dan dilaksanakan secara terkoordinasi dan terkolaborasi antara OPD Teknis di Daerah, hingga ke Kecamatan dan Desa.
Baca juga: Asisten Administrasi Umum Sulteng Hadiri Wisuda ke-126 UNTAD, Harap Lulusan Jadi Agen Perubahan
Menurut Sudaryano R Lamangkona, melihat kondisi faktual yang ada, masih banyak wilayah Desa yang berstatus blankspot, sehingga kesenjangan digital di wilayah Pedesaan di Sulawesi Tengah masih tinggi dan hal tersebut menjadi tantangan tersendiri untuk Desa yang belum punya koneksi internet.
Olehnya untuk mendukung pelaksanaan LMS, selain penguatan komunitas internet Desa, juga diharapkan agar pembangunan infrastruktur digital di wilayah-wilayah blankspot dapat lebih ditingkatkan.
"Program LMS ini searah dengan semangat transformasi digital dengan sasaran wilayah Pedesaan. Tentunya disesuaikan dengan kondisi wilayah setempat, utamanya ketersediaan jaringan internet dan sistem pengelolaan internet yang ada di Desa. Semoga program ini bisa membangun semangat kolaborasi yang baik, seperti ekosistem digital yang sudah terbangun di Desa Ngata Toro, Kulawi, Kabupaten Sigi," ujar Sudaryano R Lamangkona.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.