9.000 Peserta Ikuti SKD CASN 2024 di Palu, BKD Sulteng Ingatkan Waspadai Penipuan

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Zhikra

TRIBUNPALU.COM, PALU - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024, Minggu (27/10/2024).

Pelaksanaan tes SKD CASN ini telah berlangsung sejak 21 hingga 28 Oktober 2024, dan hari ini merupakan hari ketujuh pelaksanaan tes.

Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Universitas Tadulako, Jl Soekarno-Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

Dalam wawancara, Analis Sumber Daya Manusia Aparatur Muda BKD Sulteng, Mohamad Syarif Zamrud menjelaskan bahwa tes SKD ini merupakan bagian dari rangkaian seleksi CPNS 2024.

Baca juga: Grub Zona Timur Liga 2: Persipal vs Persela Berakhir Imbang 1-1

"Tes kali ini adalah salah satu tahapan dari proses seleksi panjang CPNS 2024. Pendaftarannya telah dibuka pada Agustus hingga September lalu. Kami membuka 539 formasi, terdiri dari tenaga teknis dan tenaga kesehatan," ujar Syarif, Minggu (27/10/2024).

Syarif menambahkan, peserta mengikuti tes SKD CASN 2024 ini berjumlah sekitar 9.000 orang.

"Peserta tes kurang lebih 9.000 orang. Sekitar 1.000 orang berada di luar wilayah Sulteng, bahkan ada satu peserta berada di luar negeri. Sisanya, sekitar 8.000 peserta, mengikuti tes di sini," tambahnya.

Diketahui, jumlah peserta setiap harinya dibagi menjadi empat sesi, dengan masing-masing sesi diikuti sebanyak 300 peserta.

"Jadi, setiap hari ada empat sesi dengan 300 peserta per sesi, totalnya mencapai 1.200 peserta per hari," jelasnya.

Syarif juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti tahapan seleksi CPNS 2024 yang diselenggarakan oleh BKD Sulteng.

Ia pun berpesan kepada peserta agar berhati-hati terhadap pihak mengatasnamakan BKD Sulteng, atau menjanjikan kelulusan dalam seleksi CASN 2024.

"Jika ada yang menghubungi lewat telepon atau WhatsApp dan mengatasnamakan BKD Sulteng, harap segera laporkan kepada kami, baik bukti chat, telepon, video, atau bukti lainnya. Kami tegaskan bahwa kelulusan peserta sepenuhnya tergantung pada diri peserta sendiri," tegasnya. (*)