TKD Sulteng 2025 Capai Rp 18,74 Triliun dan DIPA Sulteng 2025 Rp 6,6 Triliun

Tingkat Inflansi di Sulteng

Dukungan DPR dinilai konstruktif dalam penyusunan UU APBN 2025, termasuk fleksibilitas dalam mengantisipasi kebijakan pemerintahan baru.  

Menurut Yuni Wibawa, meski dihadapkan pada dinamika global seperti konflik geopolitik Rusia-Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, serta perang dagang AS-Tiongkok, perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan stabil di kisaran 5 persen sejak 2022 hingga 2024. 

Baca juga: Ardiansyah Ketuai Pansus 2, Abdul Rifai Arif Pimpin Pansus 3 DPRD Sigi

Inflasi juga terkendali di angka 1,55 persen pada November 2024.  

Secara regional, Sulawesi Tengah mencatatkan prestasi membanggakan dengan laju pertumbuhan ekonomi mencapai 9,08 persen pada Triwulan III 2024, tertinggi kedua di Indonesia. 

Baca juga: Vera-Taufik Terima Kunjungan Manajemen TribunPalu.com

Sementara itu, inflasi bulan Oktober 2024 tercatat hanya 1,91?n harga kebutuhan pokok, seperti beras, tetap stabil. 

Dari sisi penerimaan, hingga 29 November 2024, realisasi penerimaan APBN di Sulteng mencapai Rp10,83 triliun atau 81,45?ri target. 

Angka ini mencakup penerimaan perpajakan sebesar Rp9,89 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp943,46 miliar yang melampaui target sebesar 143,86 % . 

Baca juga: Pelajari Pengelolaan LNG Indonesia, Delegasi GNT Tanzania Kunjungi Kilang DSLNG

Belanja negara juga menunjukkan kinerja positif dengan realisasi mencapai Rp23,43 triliun atau 85,79?ri pagu.

“Dengan kondisi ekonomi yang stabil dan kinerja fiskal yang baik, APBN 2025 diharapkan mampu mendorong akselerasi pembangunan di Sulawesi Tengah,” ungkap Yuni Wibawa.