DPRD Sulteng

Wakil Ketua DPRD Sulteng Ambo Dalle Dorong Pemerintah Prioritaskan Pendidikan Vokasi di 2025

Pendidikan vokasi dan pengembangan infrastruktur yang merata akan sangat relevan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Penulis: Zulfadli | Editor: mahyuddin
HANDOVER
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah Ambo Dalle 

Sedangkan di perdesaan, terjadi penurunan signifikan sebesar 15,7 ribu orang (dari 303,55 ribu pada Maret 2023 menjadi 287,84 ribu pada Maret 2024).

Garis kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp600.872 per kapita per bulan, dengan komposisi garis kemiskinan makanan mencapai 75,46 % (Rp453.429) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar 25,54 % (Rp147.443).

Rata-rata rumah tangga miskin di Sulawesi Tengah memiliki 5,41 anggota, sehingga garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata mencapai Rp3.250.718 per bulan.

Ambo Dalle menambahkan bahwa langkah strategis untuk meningkatkan akses pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja menjadi kunci dalam mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Harapan dan Optimisme 2025

Tingkat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang tinggi, mencapai 9,08 % pada triwulan III 2024, memiliki relevansi yang signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran.

Namun terdapat tantangan dalam memastikan distribusi manfaatnya ke seluruh masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi yang pesat mencerminkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi, khususnya di sektor industri pengolahan, tambang, dan ekspor. 

Tingkat pengangguran yang rendah di angka 2,94 % menunjukkan adanya penyerapan tenaga kerja, yang kemungkinan didorong oleh investasi di sektor-sektor tersebut.

Namun, tingkat pengangguran rendah ini juga mengindikasikan perlunya fokus pada keberlanjutan dan kualitas pekerjaan, seperti pelatihan keterampilan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.

Baca juga: 740 Personel Polri dan PNS Polda Sulteng Naik Pangkat, Ini Pesan Kapolda

Penurunan persentase penduduk miskin, menunjukkan pertumbuhan ekonomi mulai memberi dampak pada pengentasan kemiskinan.

Namun, analisis garis kemiskinan sebesar Rp600.872 per kapita per bulan dan rata-rata kebutuhan rumah tangga miskin Rp3.250.718 per bulan, menunjukkan pendapatan masyarakat miskin masih mendekati ambang minimum kebutuhan dasar. 

Distribusi penurunan kemiskinan juga lebih terasa di daerah perdesaan (penurunan sebesar 15,7 ribu orang) dibanding perkotaan (0,2 ribu orang).

"Ini mencerminkan keberhasilan program berbasis komunitas pedesaan, tetapi juga menyoroti perlunya pendekatan yang lebih kuat di perkotaan untuk mengurangi ketimpangan," tutur Ambo Dalle.

"Meskipun pertumbuhan ekonomi memberikan kontribusi positif dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan, tantangan seperti peningkatan kualitas pekerjaan dan pemerataan manfaat ekonomi harus menjadi prioritas."

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved