Donggala Hari Ini
Kabupaten Donggala Catatkan 95 Kasus PMK, Dampelas Paling Terdampak
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala mencatat sebanyak 95 kasus wabah PMK pada hewan ternak ditemui di Kabupaten Donggala.
Penulis: Misna Jayanti | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu, Misna Jayanti
TRIBUNPALU.COM, DONGGALA - Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala, Kecamatan Dampelas paling banyak terpapar Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) sepanjang 2024.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala mencatat sebanyak 95 kasus wabah PMK pada hewan ternak ditemui di Kabupaten Donggala sepanjang tahun itu.
Kecamatan Dampelas terdapat 80 kasus dan Kecamatan Sirenja 15 kasus dari 95 ekor hewan ternak yang terinfeksi PMK.
"Sepanjang tahun 2024, wabah penyakit mulut dan kuku ada ditemukan di Kabupaten Donggala sebanyak 95 kasus di dua kecamatan. Kecamatan Dampelas tertinggi sebanyak 80 kasus dan 15 kasus itu di Kecamatan Sirenja," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala, Yuliana Liku pada Selasa (21/1/2025).
Yuliana Liku mengatakan pihaknya telah mengambil langkah pencegahan dan penanganan wabah PMK dengan melaksanakan vaksinasi pada hewan ternak di wilayah terdampak.
Yuliana Liku mengatakan pentingnya pengawasan ketat di wilayah perbatasan guna mencegah penyebaran wabah PMK.
Baca juga: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Donggala Tangani 95 Kasus PMK Tahun 2024, Perkuat Pencegahan.
Menurutnya, perbatasan antarwilayah berpotensi menjadi jalur penyebaran PMK.
"Selain upaya-upaya itu, penyebaran PMK juga bisa melalui perbatasan daerah. Olehnya, kami berharap pemerintah daerah dapat membantu memperkuat pengawasan check point yang ada di perbatasan, guna mencegah penyebaran wabah melalui daerah sekitar" harap Yuliana Liku.
Lebih lanjut, Yuliana Liku menjelaskan bahwa penyebaran PMK dapat terjadi melalui kontak langsung antarhewan yang terinfeksi, manusia ke hewan melalui benda terkontaminasi, kontak tidak langsung, udara, bahkan inseminasi buatan.
"Untuk penanganan wabah PMK itu kami melakukan vaksinasi kepada hewan ternak di daerah terdampak yakni Dampelas dan Sirenja. Dengan menyediakan 100 dosis vaksin didua kecamatan" ungkap Yuli.
Adapun 100 dosis vaksin tersebut bersumber dari bantuan dana hibah CSR dari Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI).
Baca juga: Dorong Semangat Kebangsaan, Satgas Madago Raya Gelar Upacara Bendera di Poso
Selain vaksinasi, upaya lain yang dilakukan yakni pemberian disinfektan atau penyemprotan kandang ternak secara berkala serta gencarkan sosialisasi kepada masyarakat peternak.
Warga Serbu Gerakan Pangan Murah di Festival Temu Lempeng Desa Siweli Donggala |
![]() |
---|
Meriah, Festival Temu Lempeng Suguhkan Keseruan Budaya hingga Layanan Administrasi Kependudukan |
![]() |
---|
Lantik Duta Pancasila Paskibraka Donggala, Bupati Vera: Pegang Teguh Tanggung Jawab |
![]() |
---|
BNN Donggala Tegaskan Pentingnya Rehabilitasi Dini bagi Pecandu Narkoba |
![]() |
---|
Pendapatan Meningkat Tajam, Bus Trans Donggala Lampaui Target Tembus Rp 500 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.