Menhub Usulkan Pembayaran THR Lebih Awal untuk Permudah Mudik Lebaran

Mengingat dua hari besar yang hampir bersamaan, yakni Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Idul Fitri.

Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Batas waktu dimulainya dan selesainya libur akan mempengaruhi tingkat kepadatan jalan dan tingginya pemanfaatan layanan di berbagai moda transportasi. 

TRIBUNPALU.COM - Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, mengusulkan agar pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi tenaga kerja dilakukan lebih awal.

Mengingat dua hari besar yang hampir bersamaan, yakni Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan akan jatuh pada 31 Maret hingga 1 April 2025.

Usulan tersebut disampaikan setelah Dudy Purwagandhi mengadakan pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, pada Jumat (24/1/2025) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan.

"Pembayaran THR lebih awal diharapkan dapat memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk menentukan waktu dalam melakukan perjalanan mudik lebaran," kata Menhub Dudy dalam keterangannya dikutip Minggu (26/1/2025).

Menhub Dudy menjelaskan bahwa pertemuan tersebut juga bertujuan untuk membahas strategi lintas sektor guna memastikan kelancaran penyelenggaraan angkutan yang aman, nyaman, dan efisien selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2025.

Menhub Dudy menilai, batas waktu dimulainya dan selesainya libur akan mempengaruhi tingkat kepadatan jalan dan tingginya pemanfaatan layanan di berbagai moda transportasi.

Baca juga: Bakti Sosial Polres Morowali di Desa Tanjung Harapan, Warga Dapatkan Bantuan Sembako

"Masa libur panjang akan berdampak signifikan pada lonjakan pergerakan masyarakat. Selain itu, tanggal mulai dan selesainya libur akan berpengaruh pada tingkat kepadatan selama masa angkutan Lebaran nanti. Termasuk juga penentuan puncak arus mudik dan arus balik," ujar Menhub Dudy.

Pada kesempatan itu, Menhub Dudy memaparkan strategi Kemenhub dalam menghadapi angkutan Lebaran mendatang. Strategi tersebut yakni implementasi buffer zone untuk mengurai kemacetan di akses menuju Pelabuhan Penyeberangan (Merak-Bakauheni).

Kemudian optimalisasi terminal yang masih kurang dimanfaatkan untuk digunakan maskapai bertarif rendah dalam mendukung penurunan harga tiket pesawat yang berkelanjutan, pelaksanaan layanan direct train dengan tetap mempertimbangkan kesiapan lokomotif dan masinis.

Optimalisasi aset infrastruktur selagi berkoordinasi dengan K/L terkait dengan tetap mempertimbangkan aspek keselamatan, penyelenggaraan program Mudik Gratis, serta perlunya digitalisasi tiket pada semua moda transportasi.

Menhub Dudy berharap, dengan strategi tersebut, angkutan Lebaran 2025 dapat sebaik atau lebih baik dari angkutan Nataru 2024/2025 yang berjalan lancar. Masyarakat pun menilai positif penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025 lalu.

"Alhamdulillah, berkat kolaborasi pada masa angkutan Nataru kemarin, survei dari UGM menunjukkan 86 persen masyarakat puas. Nilai ini menjadi catatan berharga karena nanti jumlah penduduk yang melakukan perjalanan saat Lebaran diperkirakan jauh lebih banyak," ujar Dudy.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved