Sulteng Hari Ini

Operasi Ketupat Tinombala Berakhir, Polda Sulteng Catat 25.011 Pelanggaran Lalulintas

Operasi Ketupat Tinombala 2025 resmi berakhir, Rabu (9/4/2025). Operasi Ketupat Tinombala 2025 dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyara

Penulis: Robit Silmi | Editor: Lisna Ali
Handover
OPERASI TINOMBALA - Operasi Ketupat Tinombala 2025 yang berlangsung selama 14 hari, sejak 26 Maret hingga 8 April 2025 resmi berakhir, Rabu (9/4/2025). Kepolisian mencatat sebanyak 25.011 pelanggaran lalu lintas. Rabu (9/4/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALUOperasi Ketupat Tinombala 2025 resmi berakhir, Rabu (9/4/2025).

Diketahui, Operasi Ketupat Tinombala 2025 dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.

Operasi itu digelar selama 14 hari mulai tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025 di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.

Selama giat operasi kepolisian memastikan berlangsung aman dan nyaman sejalan dengan tagline "Mudik Aman, Keluarga Nyaman".

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol. Djoko Wienartono, menyampaikan bahwa selama 14 hari pelaksanaan operasi, dari sisi penegakan hukum tercatat terdapat 25.011 pelanggaran lalu lintas.

Dengan rincian meliputi 22.807 teguran, 1.540 pelanggaran terekam melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis, dan 664 pelanggaran melalui ETLE mobile.

Sementara itu, terkait kecelakaan lalu lintas, jumlah kejadian pada tahun 2025 tercatat sebanyak 40 kasus, angka yang sama dengan tahun sebelumnya. 

Namun, jumlah korban meninggal dunia mengalami peningkatan sebesar 9 persen, dari 11 orang pada 2024 menjadi 12 orang di tahun 2025.

Korban luka berat menunjukkan penurunan signifikan pada 2025, tercatat 17 orang, menurun 41 persen dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 29 orang. 

Begitu juga, untuk korban luka ringan mengalami penurunan dari 77 orang pada 2024 menjadi 41 orang pada 2025, turun sebesar 47 persen.

Kerugian materil akibat kecelakaan juga mengalami kenaikan. 

Pada tahun 2024 kerugian tercatat sebesar Rp111,4 juta, sementara pada 2025 meningkat menjadi Rp119,7 juta, atau naik sekitar 7 persen.

Di sisi lain, upaya preemtif melalui kegiatan pendidikan masyarakat (Dikmas) terus digencarkan. 

Selama operasi berlangsung, Satgas melaksanakan 41.886 kegiatan Dikmas dalam rangka membangun kesadaran berlalu lintas di tengah masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved