Prabowo Subianto Isyaratkan Reshuffle Kabinet Sebagai Peringatan untuk Para Menteri
Dasco menekankan perlunya setiap menteri melakukan evaluasi internal yang komprehensif di kementerian masing-masing, mengikuti pernyataan Prabowo.
TRIBUNPALU.COM - Sufmi Dasco, Ketua Harian Gerindra, menafsirkan pernyataan terbaru Presiden Prabowo Subianto tentang kemungkinan Reshuffle Kabinet sebagai peringatan jelas kepada para menteri.
Dasco menekankan perlunya setiap menteri melakukan evaluasi internal yang komprehensif di kementerian masing-masing, mengikuti pernyataan Prabowo yang akan memecat pejabat yang tidak mengutamakan pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat.
"Saya pikir kan Pak Prabowo itu kan orangnya terbuka. Kalau dia sudah bicara terbuka, artinya itu adalah warning kepada pembantu-pembantunya, yaitu menteri untuk kemudian melakukan evaluasi secara internal di kementerian masing-masing," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025), dikutip dari Kompas.com.
Dasco mengatakan, Presiden memiliki hak prerogatif untuk melakukan evaluasi terhadap kabinet setelah 100 hari bekerja.
Baca juga: PT CPM Tegaskan Tidak Ada Pemutusan Kontrak dengan AKM, Penyesuaian Dilakukan Sesuai Regulasi
Masa 100 hari masa kerja pemerintahan Prabowo sudah terlewati setelah tanggal 28 Januari 2025 lalu.
Dasco menegaskan bahwa pada prinsipnya, Prabowo lah yang paling mengerti mengenai kinerja para menterinya.
"Dan tentunya dalam evaluasi 100 hari Presiden, tentunya yang kemudian merasakan apakah pembantu-pembantu Presiden sudah maksimal atau tidak maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya."
"Oleh karena itu, Presiden yang mempunyai hak prerogatif kita serahkan kepada Presiden untuk kemudian setelah 100 hari ini apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkah perbaikan di internal," jelas Dasco.
Baca juga: Kapolda Sulteng: Purnawirawan Polri Diharapkan Terus Jadi Panutan di Masyarakat
Prabowo Subianto sebelumnya memberikan pernyataan keras soal peluang adanya Reshuffle Kabinet merah putih setelah lewat 100 hari pemerintahannya.
Prabowo mengatakan, dirinya akan menyingkirkan bawahannya yang tidak mau bekerja dengan benar kepada masyarakat.
"Jadi begini kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu."
"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," ujar Prabowo dalam sesi tanya jawab seusai resepsi Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (5/2/2025) malam.
Baca juga: HIPMI Morowali Gelar Sosialisasi dan Perekrutan Anggota Baru
Prabowo tidak merinci apakah pernyataan tersebut, pertanda adanya Reshuffle Kabinet dalam waktu dekat.
Namun, ia berkelakar soal kemungkinan itu.
"Mau lebih jelas lagi? hahaha," ujarnya.
Prabowo mengultimatum siapa pun pihak yang masih mencoba tak tertib dalam pemerintahannya.
Prabowo juga meminta semua pihak untuk berhenti melakukan tindak pidana korupsi di bawah pemerintahannya.
Ia juga mengingatkan siapa pun pihak yang masih tidak patuh dengan arahannya akan ditindak.
"100 hari pertama ya, saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndableg (bandel), siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak," kata Prabowo. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Panduan Mencairkan Bantuan Insentif Guru BIG 2025 bagi Guru Formal non-ASN |
![]() |
---|
Siapa Letjen TNI Tandyo Budi Revita? Kini Resmi Jabat Wakil Panglima TNI |
![]() |
---|
Resmi, Presiden Prabowo Kukuhkan Pimpinan 6 Kodam dan 6 Grup Kopassus Baru |
![]() |
---|
Besok Presiden Prabowo Subianto Resmikan Kodam Palaka Wira Sulteng-Sulbar |
![]() |
---|
Viral di TikTok, Wanita Konten Kreator Ngamuk di PA Jepara Karena Gagal Cerai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.