Palu Hari Ini

MAN 2 Palu Koordinasi Langsung ke Kemenag RI soal Kendala Siswa Tak Bisa Ikut SNBP

Di tengah ribuan sekolah yang menghadapi kendala serupa, MAN 2 Kota Palu menjadi satu-satunya sekolah yang berkoordinasi langsung dengan pusat terkait

Penulis: Robit Silmi | Editor: Haqir Muhakir
TribunPalu.com/Robit
MAN 2 Kota Palu menjadi satu-satunya sekolah yang berkoordinasi langsung dengan pusat terkait permasalahan sistem pendataan EMIS (Education Management Information System) di Kementerian Agama. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU – Di tengah ribuan sekolah yang menghadapi kendala serupa, MAN 2 Kota Palu menjadi satu-satunya sekolah yang berkoordinasi langsung dengan pusat terkait permasalahan sistem pendataan EMIS (Education Management Information System) di Kementerian Agama. 

Plt Kepala MAN 2 Palu, Nihayati Rugaiyah, bahkan berangkat langsung ke Jakarta untuk memperjuangkan hak 169 siswanya agar bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

“Masalah ini harus diselesaikan langsung. Kami sudah melakukan 15 kali permohonan dan 56 kali komunikasi, tapi akses untuk finalisasi data tetap tidak dibuka. Padahal sekolah lain diberi kesempatan hingga tiga kali,” kata Nihayati kepada TribunPalu.com via telepon WhatsApp, Sabtu (8/2/2025).

Baca juga: Kendala Data EMIS, Kepala MAN 2 Palu Langsung Adukan ke Pusat

Saat rapat virtual dengan Kemenag RI, Nihayati jadi satu-satunya kepala madrasah yang Hadir dalam pertemuan daring (Zoom) bersama Kementerian Agama RI. 

Di forum tersebut, ia menunjukkan bukti bahwa pihaknya telah mengisi dan menyelesaikan data sesuai instruksi melalui formulir Google Form. Ia pun meminta Kemenag memberikan akses agar data siswa MAN 2 Palu bisa difinalisasi tepat waktu.

“Meskipun SNBP bukan satu-satunya jalan untuk meraih masa depan, saya merasa wajib memperjuangkan hak mereka. Anak-anak punya mimpi, dan saya bertanggung jawab memastikan mereka mendapat kesempatan,” kata Nihayati.

"Saya merupakan Kepada Madrasah satu-satunya yang ikut dalam forum tersebut," tambah Nihayati.

Kasus yang menimpa MAN 2 Palu menjadi pelajaran penting bagi Kementerian Agama untuk memperbaiki sistem pendataan EMIS. 

Nihayati berharap agar kejadian ini tidak terulang di masa mendatang. 

“Ini bukan soal data semata, tapi soal masa depan anak-anak kita. Kita harus memastikan mereka memiliki akses yang sama,” tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved