Palu Hari Ini
DLH Kota Palu Aksi Bersih Mangrove di Pesisir Layana Sambut HPSN 2025
Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar Aksi Bersih Mangrove di pesisir Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikolore, Kot
Penulis: Zulfadli | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, PALU – Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar Aksi Bersih Mangrove di pesisir Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikolore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Kamis (13/2/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 yang jatuh pada 21 Februari mendatang.
Aksi bersih-bersih ini mengusung tema "Kolaborasi Untuk Indonesia Bersih", dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Kodim 1306, TNI AL, Polresta, DLH Provinsi Sulawesi Tengah, Satpol PP, lurah dan camat setempat, komunitas pecinta mangrove, himpunan mahasiswa, hingga kelompok padat karya.
Pantauan TribunPalu.com, para peserta mulai membersihkan kawasan mangrove sejak pukul 06.00 WITA.
Baca juga: Satgas OMPT Sosialisasi Kamtibmas Jelang Pelantikan Gubernur Sulteng dan Wakilnya
Sampah-sampah yang terkumpul kemudian diangkut menggunakan armada pengangkut dari DLH Kota Palu.
Sekretaris DLH Kota Palu, Ibnu Mundzir, menjelaskan bahwa aksi bersih mangrove ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).
Tahun ini, pemerintah pusat menetapkan delapan lokasi utama untuk penanganan sampah, salah satunya adalah kawasan pesisir.
"HPSN 2025 menekankan pentingnya kolaborasi stakeholder. Kita melibatkan komunitas padat karya, mahasiswa, organisasi profesi, hingga DLH Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan ini juga akan berlanjut dengan aksi bersih jalan pada Senin mendatang, yang melibatkan sekolah-sekolah, seperti SMP Negeri 1 Palu," ujar Ibnu Mundzir.
Selain membersihkan lingkungan, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian ekosistem pesisir.
Menurut Ibnu Mundzir, kawasan mangrove dipilih sebagai lokasi utama aksi bersih-bersih karena permasalahan sampah di area ini menjadi isu nasional.
Ia mengatakan bahwa, sampah yang terbawa arus laut sering kali menumpuk di akar-akar mangrove, sehingga mengancam pertumbuhannya dan ekosistem sekitarnya.
"Kami masih menemukan pelaku usaha yang membuang sampah di sepanjang pantai. Oleh karena itu, edukasi menjadi bagian penting dalam kegiatan ini, agar masyarakat sadar dan tidak lagi membuang sampah sembarangan," tambahnya.
Ibnu juga menjelaskan bahwa tumpukan sampah dapat menghambat pertumbuhan mangrove, karena menghalangi suplai oksigen dan sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis.
Dengan membersihkan area mangrove, pohon-pohon ini dapat tumbuh lebih baik dan memberikan manfaat ekologis yang lebih besar bagi lingkungan sekitar.
Mensos Targetkan 159 Sekolah Rakyat Beroperasi Tahun Ini |
![]() |
---|
Punya Asrama dan Kurikulum Tailor-Made, Begini Profil SRT 20 Palu |
![]() |
---|
Pemkot Palu Klarifikasi Isu Kenaikan Pajak Hingga 1000 Persen |
![]() |
---|
Hamil Anak Kelima, Jumiati Tetap Semangat Sekolahkan Putrinya di SRT 20 Palu |
![]() |
---|
Babussalam Tours Raih Penghargaan dari Ghufran Safwa Hotel Makkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.