Sulteng Hari Ini

Perangi Narkoba, BNNP Sulteng Ajak Generasi Muda Jauhi Penyalahgunaan Zat Adiktif

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah mengajak generasi muda untuk aktif dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. 

Penulis: Zulfadli | Editor: Haqir Muhakir
TribunPalu.com/Zulfadli
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah mengajak generasi muda untuk aktif dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.  

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah mengajak generasi muda untuk aktif dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. 

Hal ini disampaikan Penyuluh Narkoba Ahli Madya, Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Sulteng, Hartini, dalam Sosialisasi Kesadaran Bela Negara yang digelar Detasemen TNI AU Mutiara Palu di Gedung Pogombo, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Jumat (14/2/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan diikuti ratusan pelajar SMA/SMK se-Kota Palu. 

Baca juga: Pertumbuhan Investor Pasar Modal di Sulteng Meningkat Pesat, BEI Optimis Capai 35 Persen di 2025

Dalam pemaparannya, Hartini menegaskan bahwa Sulawesi Tengah masih berada dalam kondisi darurat narkoba sejak 2015 dan menempati peringkat kelima dalam jumlah pengguna narkoba secara nasional.

Hartini mengungkapkan bahwa penyalahgunaan narkoba tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga anak-anak. 

Bahkan, BNN telah merehabilitasi anak berusia 9 tahun yang menjadi korban narkoba. 

Hartini mengungkapkan, pada tahun 2024, sejumlah sekolah di Kota Palu juga terdeteksi memiliki siswa yang terpapar narkoba, terutama jenis ganja sintetis atau tembakau gorila.

"Kalangan pelajar dan mahasiswa menjadi kelompok terbesar kedua dalam penggunaan narkoba setelah pekerja. Ini menjadi perhatian serius karena mereka masih dalam tahap pertumbuhan dan sangat rentan terhadap dampak buruk narkoba," kata Hartini.

Peredaran narkoba di Sulawesi Tengah semakin berkembang dengan berbagai modus baru untuk mengelabui petugas. 

Beberapa cara yang digunakan para bandar antara lain menyembunyikan narkoba dalam permen atau makanan ringan, menyelipkannya di dalam bawang merah, serta mengemasnya dalam bentuk yang tidak mencurigakan seperti kaleng susu, wortel, atau benang.

Hartini juga mengingatkan bahwa lemahnya pengawasan terhadap jalur masuk peredaran narkoba menjadi salah satu faktor utama tingginya kasus penyalahgunaan di Sulteng. 

Wilayah ini memiliki garis pantai panjang yang memungkinkan penyelundupan narkoba lebih mudah terjadi.

Untuk membantu korban penyalahgunaan narkoba, BNN menyediakan layanan rehabilitasi gratis tanpa dipungut biaya. 

Hartini mengimbau masyarakat agar tidak takut melaporkan jika ada anggota keluarga atau orang terdekat yang terindikasi menggunakan narkoba.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved