Sulteng Hari Ini

Jabat Dekan FISIP Untad, Muh Nawawi Prioritaskan Kerja Sama Lintasfakultas

Prioritas pertamanya selama menjadi Dekan FISIP Untad adalah tata kelola akademik khususnya proses belajar mengajar.

Penulis: Supriyanto | Editor: mahyuddin
SUPRIYANTO/TRIBUNPALU.COM
DEKAN FISIP UNTAD BARU - Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP) Muh Nawawi. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako Muh Nawawi memprioritaskan empat hal untuk fakultas yang dipimpinnya. 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako Muh Nawawi memprioritaskan empat hal untuk fakultas yang dipimpinnya.

Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan tersebut menyakini keempat hal itu dapat terlaksana dalam kurun waktu dua tahun.

Prioritas pertamanya selama menjadi Dekan FISIP Untad adalah tata kelola akademik khususnya proses belajar mengajar.

"Dalam tata kelola, salah satunya yaitu peningkatan kualitas mutu. Seluruh program studi yang berada di FISIP bisa terakreditasi Unggul," tutur Muh Nawawi kepada TribunPalu.com, Sabtu (15/3/2025).

Baca juga: DSLNG Goes to Campus ke-4 di Untad, Perkuat Sinergi dengan Dunia Akademik

Munurutnya, untuk mencapai hal tersebut perlu pembanahan hingga kepada sarana prasarana FISIP.

"Misalnya ruang kuliah yang lebih bagus, jaringan wifi yang merata di FISIP, intinya kepada proses belajar mengajar," kata Nawawi.

Hal kedua yang diprioritaskan adalah peningkatan kualitas di fakultas FISIP Untad.

"Dosen, pegawai, terutama mahasiswa untuk dapat mengembangkan kualitas pendidikan maupun kesenian," ucap Muh Nawawi.

Hal yang ketiga mengenai kerja sama antarfakultas dengan pihak perusahaan.

"Karena fakultas dituntut untuk menjadi sumber dana sendiri akibat efisiensi anggaran," tutur Muh Nawawi.

"Kerja sama ini seperti penelitian dan pendampingan."

Baca juga: Guru Besar Hukum Tata Negara Untad: Media Jangan Terjebak Kepentingan Lain

Adapun prioritas keempatnya adalah perubahan adaptif terkait teknologi.

Menurutnya, perubahan adaptif bertujuan untuk penggunaan internet di kalangan mahasiswa dan dosen.

"Kita bisa gunakan AI, Artificial Intelligence, sebagai sumber membuat laporan maupun skripsi," tutur Muh Nawawi.

"Yang tidak boleh adalah mencaplok seluruh isi dalam teknologi tersebut," katanya menambahkan.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved