Banjir Parigi Moutong

Jembatan Darurat di Desa Bukit Makmur Parigi Moutong Hanyut Diterjang Banjir, 74 KK Terisolir

Jembatan Darurat yang sebelumnya dibangun warga secara gotong royong menggunakan batang kelapa yang menghubungkan kedua dusun hanyut terbawa arus.

Penulis: Robit Silmi | Editor: mahyuddin
Tangkapan Foto Facebook Nur Hayu
BANJIR PARIMO - Jalan penghubung Dusun V dan VI, Desa Bukit Makmur, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), terputus, Selasa (8/4/2025). Jembatan darurat yang sebelumnya dibangun warga secara gotong royong menggunakan batang kelapa yang menghubungkan kedua dusun hanyut terbawa arus. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi


TRIBUNPALU.COM, PARIMO – Jalan penghubung Dusun V dan VI, Desa Bukit Makmur, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, terputus, Selasa (8/4/2025).

Jembatan Darurat yang sebelumnya dibangun warga secara gotong royong menggunakan batang kelapa yang menghubungkan kedua dusun hanyut terbawa arus.

Peristiwa itu terjadi usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Jembatan tersebut menjadi satu-satunya penghubung antar dusun setelah jembatan permanen setinggi lebih dari 2 meter hanyut diterjang banjir pada 14 Maret 2025. 

Kini, dengan jembatan darurat pun tak lagi tersisa.

Baca juga: Turun Harga, Cek Daftar HET LPG 3 Kg di Parigi Moutong Sulteng

Sebanyak 74 kepala keluarga terisolasi.

Kondisi itu dilaporkan akun Facebook Nur Hayu.

Lewat videonya, akun tersebut memperlihatkan banjir di wilayah itu membuat Jembatan Darurat hanyut.

Kondisi itu makin mengkhawatirkan karena akses utama menuju dusun juga berada dalam kondisi ekstrem. 

Jalan di desa tersebut berupa tanah merah yang melintasi perbukitan berubah menjadi jalur licin yang sulit dilalui kendaraan, terutama di musim hujan.

Tak hanya berdampak pada warga Desa Bukit Makmur, kondisi ini turut dirasakan masyarakat dari desa-desa tetangga yang memiliki lahan perkebunan di wilayah tersebut.

“Banyak mas, bahkan bukan cuma masyarakat Desa Bukit Makmur aja, tapi desa-desa sebelah juga kena dampaknya. Karena mereka banyak kebunnya di sini, jadi nggak bisa lewat ke sini, dan yang dari kebun nggak bisa pulang ke rumahnya,” ujar Nur Hayu, warga setempat saat dihubungi media, Selasa (8/4/2025).

Baca juga: Dampak Banjir Bandang di Palasa Parigi Moutong: 7 Rumah Hanyut dan 16 KK Jadi Pengungsi

Sebelum jembatan darurat hanyut, warga masih bisa memaksakan diri melintasi jembatan setinggi 70 sentimeter dari permukaan sungai meski berisiko tinggi. 

Kini, mereka harus menunggu air surut atau mencari jalur alternatif yang belum tentu aman.

Warga berharap pemerintah segera turun tangan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved