Hari Kartini

Semangat Hari Kartini, Kasatpol PP Parigi Moutong Puja Passau: Kebebasan Bertindak Bagi Perempuan

Puja percaya bahwa warisan terbesar R.A Kartini adalah kebebasan berpikir dan bertindak bagi perempuan.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: mahyuddin
FAIZ / TRIBUNPALU.COM
HARI KARTINI - Nur Srikandi Puja Passau, sosok perempuan tangguh yang kini memegang dua jabatan penting di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng). 

“Saat ini perempuan sudah memiliki dan diberikan peran yang sama dengan laki-laki, tanpa perlakuan diskriminatif. Itu kemajuan yang nyata," tutur Puja.

Di Parigi Moutong, kata Puja, semangat itu mulai diwujudkan secara konkret.

Daerah dengan jumlah penduduk perempuan sebanyak 223.502 jiwa ini, sudah menerapkan semangat emansipasi.

Penempatan pejabat publik perempuan hampir seimbang dengan laki-laki.

"Ini menunjukkan bahwa daerah kita memberi ruang yang layak bagi perempuan,” ungkapnya.

Namun begitu, tantangan masih ada. Khususnya di bidang pendidikan, ekonomi, dan politik.

Menurutnya, perempuan perlu lebih berani keluar dari zona nyaman.

Perempuan kata dia, harus percaya diri, mandiri, dan memiliki keterampilan.

"Mereka harus mampu mengeksplorasi potensi diri. Siapa pun bisa sukses, asal mampu mengubah mindset hidupnya," ucap Puja.

Baca juga: Hari Kartini, Kepala SMPN 9 Palu Ajak Perempuan Terus Berkarya dan Percaya Diri

Pemerintah dan masyarakat, menurut Puja, harus bersama-sama menciptakan ruang aman dan strategis untuk perempuan.

“Percayakan perempuan mengambil peran penting. Mereka mampu. Kami hanya perlu diberi kesempatan."

Sebagai penutup, Puja menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda perempuan.

"Kalian hidup di era globalisasi, dengan akses paling mudah untuk sukses. Maka, persiapkan diri menjadi generasi emas, berpendidikan, berkarakter, bermental kuat, dan penuh inovasi. Jadilah motivator, bukan hanya bagi diri sendiri, tapi bagi lingkungan kalian," papar Puja berpesan.

Dengan rekam jejak panjangnya, dari Ketua KNPI, Camat Parigi, hingga eselon II di usia 37 tahun, Puja Passau menunjukkan bahwa ruang untuk perempuan bukan sekadar diberi, tapi memang layak diraih.

"Dan Hari Kartini adalah momentum untuk mengingat, merayakan, dan terus memperjuangkan ruang itu," kata Puja.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved