OJK Sulteng
OJK Tekankan Peran Pasar Modal dan Inovasi Keuangan untuk Topang Ekonomi Kreatif Daerah
Salah satu upayanya adalah mendorong pemanfaatan pasar modal, modal ventura, dan produk keuangan inovatif oleh pelaku ekonomi kreatif di daerah.
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan pentingnya sinergi antara sektor jasa keuangan dan ekonomi kreatif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Salah satu upayanya adalah mendorong pemanfaatan pasar modal, modal ventura, dan produk keuangan inovatif oleh pelaku ekonomi kreatif di daerah.
Deputi Komisioner Hubungan Internasional, APU-PPT, dan Daerah OJK Bambang Mukti Riyadi mengatakan bahwa pengembangan sektor ekonomi kreatif tidak dapat terlepas dari ketersediaan produk keuangan yang mendukung.
“Selain pembiayaan dari perbankan, kini pelaku ekonomi kreatif juga mulai memanfaatkan pasar modal dan modal ventura, termasuk securities crowdfunding,” ujar Bambang dalam Konferensi Nasional Pengembangan Ekonomi Daerah, Senin (28/4/2025), di Jakarta.
Baca juga: OJK Dorong Sinergi Hilirisasi Agrikultur, Pariwisata, dan Ekraf untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa OJK menekankan pentingnya pendekatan baru dalam mendorong sektor jasa keuangan agar dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan sektor riil.
“Integrasi sektor riil sebagai perwakilan growth-led finance model dan sektor jasa keuangan sebagai finance-led growth model sangat diperlukan dalam rangka menciptakan ragam produk dan layanan lembaga jasa keuangan (LJK) yang inovatif guna mendukung peningkatan kapasitas sektor riil,” jelasnya.
Penguatan sektor jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dilakukan melalui Program Pengembangan Ekonomi Daerah (PED) yang dilaksanakan bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Program ini diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi melalui kolaborasi lintas entitas dalam menjawab tantangan operasional dan pemasaran serta mendukung keberlanjutan produktivitas sektor riil.
Baca juga: Polisi Tangkap Pencuri Mesin Bor di Luwuk Banggai
“Langkah ini diharapkan memperdalam pasar sektor jasa keuangan dan mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045, sejalan dengan Asta Cita dan Program Prioritas Pemerintah,” tambah Bambang.
Sejak tahun 2024, OJK telah mendorong kolaborasi lintas pemangku kepentingan yang berfokus pada hilirisasi sektor agrikultur.
Dalam pelaksanaannya, implementasi Program PED kini diperluas ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Melalui konferensi ini, OJK berharap para peserta memperoleh pemahaman lebih komprehensif terkait potensi hilirisasi sektor agrikultur, pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Sinergi kemitraan dalam mengembangkan produk dan layanan jasa keuangan melalui TPAKD diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Bambang. (*)
Setelah Kemenkeu Salurkan Rp200 T ke 5 Bank, OJK Terbitkan Aturan Baru UMKM Akses Kredit Lebih Mudah |
![]() |
---|
OJK Gelar Pelatihan Ekspor Durian, Dorong Sulawesi Tengah Tembus Pasar Global |
![]() |
---|
Aset Industri Asuransi Tembus Rp1.169 Triliun, OJK Perketat Pengawasan |
![]() |
---|
Kinerja Perbankan Stabil, Kredit Tumbuh Rp8.043 Triliun |
![]() |
---|
OJK Sulteng Nilai Industri Jasa Keuangan Tetap Stabil, Kredit UMKM Tumbuh 8,08 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.