Sulteng Hari Ini

Pemprov Sulteng Dukung Penuh Pelestarian Budaya Lewat Dialog Motutura

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa budaya bukan sekadar warisan, tetapi merupakan instrumen penting dalam meningkatkan kualitas.

Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COM
PENDIDIKAN BERBASIS BUDAYA - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan dukungan terhadap penguatan pendidikan berbasis budaya sebagai upaya membentuk karakter bangsa yang unggul. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan dukungan terhadap penguatan pendidikan berbasis budaya sebagai upaya membentuk karakter bangsa yang unggul. 

Hal itu disampaikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Fahrudin Yambas, mewakili Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid dalam forum Motutura (Dialog) yang digelar Badan Musyawarah Adat (BMA) Sulteng di Aula BPSDM, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kamis (15/5/2025).

“Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, saya mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan Motutura ini sebagai ruang dialog untuk memperkaya wawasan budaya, memperkuat karakter bangsa, dan mendorong terciptanya sistem pendidikan yang menghargai keragaman,” ucap Fahrudin membacakan sambutan gubernur.

Baca juga: Cara Dapat Diskon Listrik PLN 50 Persen Tambah Daya, Cek Syarat Selengkapnya

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa budaya bukan sekadar warisan, tetapi merupakan instrumen penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat identitas bangsa. 

Menurutnya, Sulawesi Tengah merupakan miniatur Indonesia dengan kekayaan budaya yang luar biasa.

“Keragaman budaya bukan hanya aset yang harus kita lestarikan, tetapi juga kekuatan yang memperkaya pendidikan dan membangun kebanggaan kita sebagai bangsa,” lanjutnya.

Ia juga menekankan bahwa pendidikan sejatinya tidak hanya berfokus pada ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk generasi yang menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal. 

Gubernur pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih aktif dalam upaya pelestarian budaya, terutama di kalangan generasi muda.

Baca juga: Sosok Komarudin Akhirnya Muncul, Diduga Penggugat Ijazah Jokowi & UGM, Terungkap Alasan Menggugat

Kegiatan Motutura tahun ini mengusung tema Gerak Sekata Pemajuan Keragaman Budaya untuk Sulteng Nambaso, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh dan perwakilan lintas lembaga, seperti Ketua DPRD Sulteng, Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Ketua Komisi Informasi Sulteng, Ketua PGRI, akademisi, serta unsur Forkopimda.

Ketua Panitia Penyelenggara, Nurmiati Habibu, menyampaikan bahwa dialog ini bertujuan menyatukan persepsi antara lembaga pemerintah, akademisi, dan organisasi masyarakat untuk menjaga nilai budaya serta menciptakan kehidupan sosial yang damai dan berkeadilan.

“Motutura ini menjadi ruang untuk menanamkan nilai-nilai luhur budaya, etika, budi pekerti, serta memperkuat komunikasi antar pemangku kepentingan,” kata Nurmiati.

Sebagai bagian dari agenda kegiatan, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman antara BMA Sulteng dengan UIN Datokarama Palu, PGRI Sulteng, dan RRI Palu. 

Peserta kegiatan terdiri dari unsur OPD, perguruan tinggi, ormas, serta guru SMP dan SMA se-Kota Palu. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved