Gen Z Wajib Dengar, Bahaya Doom Spending dan Pentingnya Financial Planning

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Supriyanto Ucok

TRIBUNPALU.COM, PALU - TribunPalu.com melaksanakan podcast Tribun Motesa-tesa dengan tema Doom Spending VS Financial Planning pada Jumat (16/5/2025).

Dalam podcast itu hadir dua narasumber yaitu Mardiyah dan Fariz Septianto Nur Alif.

Mardiyah yang akrab disapa Ice itu merupakan Founder Hannah Asa Indonesia yang merupakan komunitas dibangun dan bergerak secara independen sejak 2021.

Visi dan misi Hannah Asa Indonesia yaitu untuk membekali masyarakat khususnya talenta muda dengan transferrable skill sets di bidang keuangan.

Baca juga: Gebyar 55 Tahun Mitsubishi Fuso Di Palu, Beri Diskon Hingga Ratusan Juta Dan Undiah Tour Ke Jepang

Program Hannah Asa Indonesia telah diikuti dan dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 5.453 masyarakat Sulawesi Tengah yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, Dosen, Guru, UMKM, Profesional, komunitas pensiunan, penyandang disabilitas, petani hingga nelayan.

Fariz Septianto Nur Alif merupakan tenaga pendidik (Dosen) di Universitas Abdul Aziz Lamadjido.

Sebelum menjadi dosen, Fariz bekerja di pemerintahan.

Baca juga: Imigrasi Jaring 170 WNA dalam Operasi Wira Waspada

Fariz juga menjabati posisi sekretaris Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang memiliki peran penting dalam pengelolaan keuangan, termasuk menghitung pendapatan dan pengeluaran.

Doom spending sangat erat kaitannya dengan kaum milenial dan gen Z saat ini.

Podcast itu membahas bagaimana "Doom spending" mendorong perilaku belanja impulsif yang disebabkan perasaan cemas, stres, atau ketidakpastian tentang masa depan.

Dalam podcast itu diharapkan dapat menjawab bagaimana cara mangatasi "Doom spending" dan mulai mencoba "Financial Planning". (*)