Berita Viral

Terdakwa Oknum TNI Jumran Diduga Kuat Punya Hubungan Asmara Lain Selain Jurnalis Juwita

Sidang lanjutan kasus pembunuhan jurnalis muda Banjarbaru, Juwita, kembali mengungkap fakta mengejutkan. 

Editor: Lisna Ali
Kolase BanjarmasinPost.co.id/Stanislaussene | Instagram @/juwita0515
WARTAWATI DIBUNUH TNI - (Kiri) Tersangka Jumran, oknum TNI AL Balikpapan, Kalimantan Timur, mengenakan baju tersangka saat menjalani proses rekonstruksi pembunuhan Jurnalis Juwita di Gunung Kupang, Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (5/4/2025).(Kanan) Foto korban Juwita semasa hidup yang diunggah di akun Instagram pribadinya. Ternyata oknum TNI AL pembunuh jurnalis Juwita punya hubungan asmara lain di luar dengan korban. 

TRIBUNPALU.COM -  Sidang lanjutan kasus pembunuhan jurnalis muda Banjarbaru, Juwita, kembali mengungkap fakta mengejutkan. 

Terdakwa Oknum TNI AL Klasi Satu Jumran pembunuh jurnalis Juwita mempunyai hubungan asmara lain di luar dengan korban.

Di ruang sidang Pengadilan Militer I-06 Banjarmasin, Senin (19/5/2025), kesaksian seorang dokter forensik membongkar dugaan kuat bahwa kematian korban bukanlah akibat kecelakaan biasa.

Baca juga: Pemkab Sigi Gelar Rakor Pemanfaatan Aset Daerah di Kawasan RTH

Duduk di hadapan majelis hakim, dr Mia Yulia Fitriani dari RSUD Ulin Banjarmasin memaparkan hasil autopsi yang ia lakukan pada jenazah Juwita

Temuan utamanya adalah tulang leher sebelah kiri korban patah disertai luka lecet dan memar di sejumlah bagian tubuh yang tidak lazim ditemukan pada korban kecelakaan lalu lintas.

“Tidak ada tanda-tanda korban mengalami kecelakaan. Ini bukan jatuh dari motor,” tegas dr Mia.

Dugaan Serangan dari Belakang

Dalam kesaksiannya, dr Mia mengungkap bahwa tulang penyangga lidah sebelah kiri korban juga patah sehingga ada indikasi kuat adanya tekanan dari arah belakang.

Ia menduga korban dipeluk erat dari belakang oleh pelaku yang berada dalam posisi dominan sehingga korban tidak sempat bereaksi atau membela diri.

“Korban kemungkinan besar dipeluk dari belakang. Ada tekanan kuat di leher yang menyebabkan patahnya tulang,” ujarnya.

Selain itu, wajah korban tampak berwarna ungu yang  mengindikasikan kematian akibat asfiksia atau mati lemas disebabkan pecahnya pembuluh darah di sekitar wajah dan leher.

Yang tak kalah mengejutkan, dokter forensik juga menemukan luka trauma tumpul pada alat kelamin korban yang diduga terjadi kurang dari satu hari sebelum korban meninggal.

“Mengarah ke penetrasi dengan benda tumpul, kemungkinan alat kelamin laki-laki, karena memar mencapai mulut rahim,” ungkap dr Mia.

Namun, penuntut dari Oditurat Militer III-15 Banjarmasin, Letkol Sunandi, menyatakan bahwa tidak ditemukan DNA milik terdakwa Jumran di tubuh korban, sesuai hasil uji laboratorium forensik.

Meskipun demikian, bukti autopsi tetap menunjukkan adanya hubungan seksual sebelum korban dibunuh.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved