Waktu Mustajab Memanjatkan Doa di Hari Jumat, Lengkap dengan Hadits

Hari Jumat juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak shalat, zikir, shalawat dan ibadah lainnya.

Editor: Fadhila Amalia
TribunBangka
Ilustrasi berdoa: Beberapa peristiwa besar yang terjadi di hari Jumat di antaranya adalah hari di mana Nabi Adam AS diciptakan dan dicabut nyawanya, terompet malaikat Israfil ditiupkan, berakhirnya kehidupan manusia di dunia dan masih banyak yang lainnya. 

TRIBUNPALU.COM - Beberapa peristiwa besar yang terjadi di hari Jumat di antaranya adalah hari di mana Nabi Adam AS diciptakan dan dicabut nyawanya, terompet malaikat Israfil ditiupkan, berakhirnya kehidupan manusia di dunia dan masih banyak yang lainnya.

Hari Jumat juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak shalat, zikir, shalawat dan ibadah lainnya.

Baca juga: Kasus Pneumonia Merebak, Kemenkes: Pentingnya Pencegahan dan Penanganan

Melansir kabtulungagung.baznas.go.id, di hari Jumat ini pula, ada waktu paling mustajab untuk memanjatkan doa.

Pada dasarnya, terdapat beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam menentukan waktu mustajab pada hari Jumat.

Menurut mayoritas ulama madzhab Syafii, waktu ijabah yang paling diharapkan adalah waktu di antara duduknya khatib di atas mimbar sebelum ia berkhutbah dan salamnya imam jamaah shalat Jumat.

Baca juga: TAYANG di Bioskop! Ini Sinopsis Film Gundik, Kisah Perampok Hadapi Nyai Pantai Selatan

Pendapat tersebut bertendensi kepada hadits riwayat Imam Muslim dalam Kitab Jumat dan Imam Abi Dawud.

 "Dari Abi Musa Al-Asy’ari, ia berkata: Abdullah bin Umar berkata kepadaku: Apakah kau pernah mendengar ayahmu bercerita dari Rasulullah SAW tentang waktu ijabah? Aku menjawab: Ya. Aku pernah mendengar ayahku mendengar dari Rasulullah bahwa beliau bersabda: Waktu ijabah adalah waktu di antara duduknya imam sampai selesainya shalat Jumat." (HR Muslim dan Abi Dawud).

Kemudian, sebagaimana dijelaskan banyak hadits Nabi, terdapat satu waktu di antara satu kali 24 jam di hari Jumat yang sangat manjur untuk berdoa.

Baca juga: Bertemu dengan Jokowi di Solo, Dian Sandi Minta Maaf Unggah Ijazah Tanpa Izin

Ulama mengisitilahkan waktu tersebut dengan sa'atul ijabah atau waktu terkabulnya doa-doa.

Barang siapa berdoa di waktu tersebut, maka segala permintaannya akan terkabul.

Disebutkan dalam hadits, "Dari sahabat Abi Hurairah RA, sungguh Rasulullah SAW menyebut hari Jumat kemudian berkomentar perihal Jumat: Pada hari itu terdapat waktu yang tidaklah seorang muslim menemuinya dalam keadaan beribadah seraya ia meminta kepada Allah sesuatu hajat, kecuali Allah mengabulkan permintaannya. Rasulullah memberi isyarat dengan tangannya bahwa waktu tersebut sangat sebentar." (HR Al-Bukhari)

Namun, tidak ada keterangan hadits Nabi yang secara tegas menjelaskan penentuan waktu ijabah tersebut, dan para ulama juga berbeda-beda pendapat mengenai penentu waktu-waktu ijabah ini. 

Dalam riwayat lainnya juga disebutkan, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya pada hari Jumat ada satu waktu ketika tidaklah seorang hamba meminta sesuatu apapun kepada Allah SWT kecuali Allah SWT akan memberikan kepadanya."

Para sahabat kemudian bertanya, "Wahai Rasulullah, kapankah waktu itu?".

Baca juga: 5 Hal Bisa Membatalkan Ibadah Haji dan Umroh, Wajib Diketahui Calon Jemaah

Rasulullah SAW menjawab, "Yaitu ketika didirikannya salat Jumat sampai selesai." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved