Sekolah Rakyat Akan Berbasis Digital, Wajah Siswa Dipindai saat Masuk Kelas

Penerapan pembelajaran berbasis digital ini, kata Nuh, karena siswa era ini sangat dekat dengan dunia digital.

Editor: Fadhila Amalia
Freepik
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M Nuh, mengungkapkan pembelajaran di Sekolah Rakyat bakal berbasis digital. Dirinya mengatakan Pemerintah bakal menyiapkan infrastruktur pembelajaran digital. 

TRIBUNPALU.COM - Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M Nuh, mengungkapkan pembelajaran di Sekolah Rakyat bakal berbasis digital.

Dirinya mengatakan Pemerintah bakal menyiapkan infrastruktur pembelajaran digital.

Baca juga: Pandangan Islam Tentang Jihad Perempuan saat Wukuf di Arafah hingga Aturan ketika Haid

"Maka kita ingin memastikan infrastrukturnya pun juga mendukung untuk proses pembelajaran yang menggunakan digital based learning," kata Nuh di Kantor Kemensos, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Penerapan pembelajaran berbasis digital ini, kata Nuh, karena siswa era ini sangat dekat dengan dunia digital.

Menurutnya, kultur digital akan dihidupkan pada Sekolah Rakyat.

"Eranya pun juga era digital. Kulturnya pun juga kultur digital. Tadi kami sampaikan di dalam forum, yang sekolah ini, itu anak-anak digital, digital native yang sekolah ini," jelasnya.

Baca juga: Kompolnas Nantikan Roy Suryo Laporkan Penyidik Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi: Ya Silakan Saja

Salah satu contoh sistem pembelajaran digital yang akan berjalan, adalah penggunaan alat pemindai wajah atau jari untuk siswa saat masuk kelas.

"Maka mereka harus terbiasa dengan infrastruktur digital. Misalkan saja, anak masuk ke kelas itu sudah tidak lagi pakai yang daftar buku tulisan begini. Sudah tidak pakai lagi. Sudah cukup pakai face recognition. Atau minimal pakai fingerprint," katanya.

"Jadi di situ sudah seluruh sistem manajemen yang ada di dalam sekolah di situ sudah digital based semua," tambahnya.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Senin 26 Mei 2025, Emas Antam Turun di Awal Pekan, Cek Daftar Harga Emas Terbaru

Sekolah Rakyat, kata Nuh, memang disediakan untuk masyarakat miskin.

Meski begitu, Nuh mengatakan pembelajaran yang diterapkan tetap berbasis teknologi.

"Jangan sekali-kali kita punya mindset, oh ini kan anak-anak tidak punya, pokoknya yang penting kita siapkan saja sekolah, begitu. Tidak. Karena memang temanya adalah tema memuliakan itu. Oleh karena itu kita ingin memberikan yang terbaik, yang modern," pungkasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.comĀ 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved