10 Larangan Haji dan Umrah Beserta Sanksi jika Melanggar

Oleh karena itu, baik ibadah haji maupun umrah memerlukan persiapan yang matang mulai dari fisik, harta hingga pengetahuan. 

Editor: Fadhila Amalia
Media Center Haji
HAJI 2025 - Haji dan umrah merupakan ibadah yang didambakan oleh seluruh umat islam. Ibadah haji dan umrah memiliki serangkaian rukun dan syarat yang harus dipenuhi saat menunaikannya.  

9. Jima’ (Hubungan Intim)
Halaman selanjutnya 

Melakukan hubungan intim (jima’) merupakan larangan berat selama ihram. 

Jika hubungan intim dilakukan sebelum tahalul awal (sebelum melempar jamrah aqabah), maka ibadah haji dianggap batal, tetapi tetap harus diselesaikan.

Pelanggar juga harus menyembelih seekor unta dan memberikannya kepada orang miskin di Tanah Suci. 

Jika tidak mampu, jemaah yang melanggar harus berpuasa selama sepuluh hari. 

Jika dilakukan setelah tahalul awal, hajinya tidak batal tetapi jemaah harus berihram kembali dan menyembelih seekor kambing sebagai fidyah.

Baca juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Gubernur Anwar Hafid: Perkokoh Ideologi Pancasila Jadi Pondasi Hidup

10. Mencumbu Istri di Selain Kemaluan
Mencumbu istri selain di kemaluan selama ihram juga dilarang. 

Jika tindakan ini menyebabkan keluarnya mani, jemaah harus menyembelih seekor unta sebagai fidyah. 

Jika tidak keluar mani, cukup dengan menyembelih seekor kambing. 

Tindakan ini tidaklah membatalkan ibadah haji, namun dapat merusak kesucian ihram dan menghindari godaan duniawi yang dapat mengganggu konsentrasi ibadah.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved