PT Vale

Jaga Mutu Air Lingkup Perusahaan, PT Vale Gunakan Teknologi Canggih dan Infrastruktur Memadai

Salah satu teknologi andalan yang digunakan adalah Lamella Gravity Settler (LGS), sebuah sistem pengolahan air limbah hasil limpasan tambang.

|
Penulis: Robit Silmi | Editor: Regina Goldie
HANDOVER / HUMAS PT VALE
PT VALE INDONESIA - PT Vale Indonesia Tbk terus menunjukkan komitmennya terhadap perlindungan lingkungan melalui penerapan teknologi canggih dan pembangunan infrastruktur pengelolaan air limbah tambang yang memadai.  

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata.

TRIBUNPALU.COM, MOROWALI- PT Vale Indonesia Tbk terus menunjukkan komitmennya terhadap perlindungan lingkungan melalui penerapan teknologi canggih dan pembangunan infrastruktur pengelolaan air limbah tambang yang memadai. 

Salah satu teknologi andalan yang digunakan adalah Lamella Gravity Settler (LGS), sebuah sistem pengolahan air limbah hasil limpasan tambang yang terbukti efektif dalam menurunkan kandungan polutan sebelum air dikembalikan ke lingkungan.

Teknologi LGS telah diterapkan di Blok Sorowako dengan kapasitas hingga 4.000 meter kubik per jam. Pembangunan fasilitas ini dimulai secara bertahap sejak 2014, sebagai bagian dari strategi jangka panjang pengelolaan lingkungan perusahaan. 

LGS dilengkapi sensor otomatis untuk mengatur dosis koagulan (zat besi), sehingga proses koagulasi berlangsung lebih presisi dan efisien.

Berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), sistem ini mempercepat proses pemisahan partikel padat dari air limbah, sehingga kualitas effluent yang dihasilkan memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum dialirkan kembali ke Danau Matano.

Tak hanya LGS, PT Vale juga mengoperasikan fasilitas Pakalangkai Wastewater Treatment sejak 2013. Fasilitas ini terintegrasi dengan 85 kolam pengendapan limbah cair yang tersebar di seluruh area operasional dan menjadi bagian penting dari sistem pengolahan terpadu.

“Kami terus berkomitmen menghadirkan solusi inovatif dalam pengelolaan lingkungan. Ini bukan sekadar upaya memenuhi regulasi, tapi langkah nyata membangun standar baru untuk industri pertambangan berkelanjutan di Indonesia. Dengan investasi pada teknologi mutakhir dan infrastruktur berbasis prinsip keberlanjutan, kami memastikan operasional kami berdampak minimal terhadap lingkungan dan memberi manfaat bagi ekosistem serta masyarakat sekitar” ujar Plt CEO PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto

Pemantauan kualitas air limbah hasil pengolahan dilakukan secara rutin melalui laboratorium independen terakreditasi. Pengujian dilakukan dengan metode SNI 6989.59:2008. 

Tentang Air dan Air Limbah, serta metode standar dari American Public Health Association (APHA), guna memastikan hasil yang akurat dan akuntabel. 

Berbagai inisiatif ini telah mendorong efisiensi pemanfaatan air, dengan capaian rata-rata daur ulang sebesar 190 meter kubik per ton produk. 

Untuk pengendalian limbah cair, PT Vale telah membangun lebih dari 100 kolam pengendapan tambahan yang berfungsi menahan serta menetralkan air limbah dari kegiatan tambang dan pabrik pengolahan. 

Infrastruktur serupa juga disiapkan di proyek pengembangan Indonesia Growth Project (IGP) Morowali dan Pomalaa, sebagai bentuk keseriusan perusahaan dalam memitigasi dampak lingkungan sejak tahap awal operasional.

“Dengan pendekatan teknologi dan kepatuhan pada regulasi seperti Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 9 Tahun 2006 serta PP No. 22 Tahun 2021, kami optimistis dapat menjadi pelopor dalam praktik pertambangan yang berkelanjutan di Indonesia,” tutup Bernardus Irmanto.

Langkah strategis PT Vale Indonesia ini menjadi bukti bahwa sektor industri ekstraktif dapat terus berkembang tanpa mengorbankan kualitas lingkungan hidup.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved