Haji 2025

Apa Penyebab Jemaah Haji Indonesia Tak Tertampung di Tenda Jelang Wukuf di Arafah?

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah bekerjasama dengan 8 syarikah untuk pelaksanaan puncak haji di Armuzna.

Editor: Fadhila Amalia
Media Center Haji
HAJI 2025 - Pendorongan jemaah haji dari Makkah ke Arafah pada Rabu (4/6/2025) lalu masih menyisakan perbincangan di kalangan masyarakat lantaran banyak jemaah haji yang tidak mendapatkan tenda di Arafah. 

Ada sejumlah tenda yang sebenarnya masih menyisakan ruang, namun tidak bisa teroptimalisasikan untuk diisi oleh jemaah dengan berbagai alasan.

Baca juga: Kunjungi Banggai, Gubernur Sulteng Paparkan Program Berani Cerdas

"Misalnya, tenda berkapasitas 350, sebenarnya baru dihuni 325 jemaah dari satu kelompok, namun tidak dapat diakses jemaah lain, bahkan meski dari markaz yang sama," ujar Mukhlis.

2. Skema pemberangkatan jemaah berbasis hotel menyulitkan penataan dan penempatan jemaah.

Penempatan jemaah di hotel Makkah pada dasarnya berbasis markaz dan syarikah.

Namun pada praktiknya ada juga sejumlah jemaah yang memilih berpindah hotel meski beda markaz dan syarikah.

Mereka berpindah dengan berbagai alasan, dan ini tidak selalu karena penggabungan pasangan.

"Karena sistem keberangkatan dari Makkah ke Arafah menggunakan pendekatan berbasis hotel, bukan berdasarkan markaz atau syarikah, maka tenda-tenda tertentu terisi penuh lebih dulu, bahkan sebelum jemaah yang juga dijadwalkan menempati tenda tersebut tiba di lokasi," ujar Mukhlis.

3. Jumlah petugas tidak sebanding dengan jemaah

PPIH Arab Saudi sebelumnya telah membagi tugas layanan kepada tiga daerah kerja (daker).

Daker Bandara bertanggung jawab dalam layanan jemaah di Arafah, Daker Makkah di Muzdalifah, sedang Daker Madinah di Mina.

Saat puncak wukuf di Arafah, jumlah petugas yang bertugas di setiap markas rata-rata hanya 2 orang.

Dua petugas itu melayani ribuan jemaah haji di markaznya.

Misalnya saja di Markaz 246 Syarikah Rehlat & Manafea, ada lebih dari 4.000 jemaah.

Menurut pengakuan pihak Syarikah Rehlat & Manafea, mereka telah menyiapkan 19 tenda dengan total 4.020 tempat tidur.

Masing-masing tenda berkapasitas paling sedikit 128 tempat tidur dan paling banyak 364 tempat tidur.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved