Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 3 PPG 2025 di GTK: Asas Trikon Ki Hadjar Dewantara, Kontinyu. .

Kunci jawaban cerita reflektif pada Modul 3 PPG 2025: Asas Trikon yang dikemukakan Ki Hadjar Dewantara terdiri dari Kontinyu, Konvergen, dan Konsentri

Editor: Imam Saputro
Pixabay/F1Digitals
ILUSTRASI - Kunci jawaban cerita reflektif pada Modul 3 PPG 2025: Asas Trikon yang dikemukakan Ki Hadjar Dewantara terdiri dari Kontinyu, Konvergen, dan Konsentris. 

Asas ini berarti pendidikan harus bersatu atau menyatu dengan berbagai aliran pemikiran dan pengalaman dari seluruh dunia, namun tetap relevan dengan konteks lokal.

Contoh Penerapan: Untuk topik perubahan iklim dalam pelajaran IPA atau IPS, siswa diajak meneliti bagaimana negara-negara maju mengatasi masalah ini melalui teknologi atau kebijakan inovatif. Kemudian, mereka berdiskusi dan mengadaptasi ide-ide tersebut menjadi solusi sederhana yang bisa diterapkan di lingkungan sekolah atau rumah mereka, misalnya membuat mini-hydroponics atau sistem daur ulang sampah organik. Ini menggabungkan pengetahuan global dengan implementasi lokal.

3. Asas Konsentris: Berpusat pada Diri dan Konteks Lokal

Asas ini berarti pengembangan pendidikan harus berpusat pada potensi unik masing-masing peserta didik dan konteks kebudayaan lokal.

Contoh Penerapan: Dalam pelajaran Seni Budaya, siswa tidak hanya mempelajari seni dari daerah lain, tetapi juga diajak menjelajahi seni atau tradisi unik yang ada di komunitas lokal mereka. Misalnya, mewawancarai pengrajin batik setempat, mempelajari tarian tradisional dari sesepuh, atau mendokumentasikan kuliner khas daerah. Hasilnya bisa berupa pameran karya, pertunjukan, atau buku resep keluarga. Ini menekankan keunikan individu dan kekayaan budaya yang dimiliki peserta didik.

Kunci Jawaban Alternatif: 

Berikut contoh penerapan Asas Trikon (Kontinyu, Konvergen, dan Konsentris) dalam proses pembelajaran yang bermakna dan sesuai konteks alam dan zaman, namun tetap menjaga identitas peserta didik:

1. Asas Kontinyu (Berlangsung secara berkesinambungan)

Contoh Penerapan:

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, guru mengajak siswa membuat jurnal harian sejak awal semester. Jurnal ini tidak hanya menilai kemampuan menulis, tetapi juga mencatat perkembangan emosional dan pemikiran siswa. Setiap minggu, guru memberi umpan balik dan siswa memperbaiki tulisannya. Pembelajaran berlangsung berkesinambungan dari yang sederhana ke kompleks, dari pengenalan kata hingga pembuatan esai reflektif.

2. Asas Konvergen (Menggabungkan unsur lokal dan global)

Contoh Penerapan:

Saat membahas tema “Keragaman Budaya” dalam pelajaran IPS, guru mengajak siswa mempelajari budaya lokal (misalnya tradisi laut masyarakat pesisir) dan membandingkannya dengan budaya global seperti festival maritim di negara lain. Siswa kemudian membuat presentasi yang menunjukkan kesamaan nilai dan perbedaan bentuk, sehingga tercipta pemahaman lintas budaya tanpa kehilangan identitas lokal.

3. Asas Konsentris (Bertolak dari yang dekat menuju yang jauh)

Contoh Penerapan:

Dalam pelajaran IPA, ketika membahas ekosistem, guru memulai dari lingkungan sekitar sekolah atau rumah siswa (misalnya kebun, sungai, atau pantai terdekat) sebagai contoh ekosistem nyata. Setelah siswa memahami lingkungan terdekat, pembelajaran dikembangkan ke konteks nasional dan global, seperti ekosistem hutan hujan Amazon atau terumbu karang di laut dunia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved