32 Jemaah Haji Indonesia Terjangkit Covid-19, 6 Orang Masih Dirawat
Perkembangan terakhir, sebagian besar jemaah saat ini sudah sembuh meski masih ada 6 orang yang dirawat di RS.
KKHI kata Imran berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk menjaring pelaku kontak erat dengan penderita Covid. Utamanya terhadap jemaah yang tinggal dalam satu kamar.
"Jemaah itu kan bisa tinggal dalam satu kamar hotel itu 4 sampai 5 orang. Mereka yang sekamar ini dilakukan pemeriksaan skrining swab Covid-19 tapi tidak diminta isolasi mandiri. Hanya diimbau untuk selalu menggunakan masker kemanapun berada, termasuk ketika mereka berada di dalam kamar," kata Imran.
Kemenkes terus memantau kondisi mereka melalui dokter kloter yang ada di setiap kloter, apakah ada perkembangan kasus atau tidak.
Baca juga: Serangan AS ke Iran Gagal Total, Situs Nuklir Aman Tak Ada Kebocoran
"Alhamdulillah empat hari atau kasus terakhir yang dinyatakan positif belum ada lagi temuan kasus baru dan mudah-mudahan tidak ada lagi pertambahan kasus," ujarnya.
Selain itu KKHI juga melakukan edukasi karena gejala Covid-19 ini mirip dengan gejala ISPA.
"Edukasi-edukasi tentang penggunaan masker, terutama ketika jemaah harus berada di kerumunan orang, misalnya mereka harus melakukan ibadah tawaf atau sai atau salat lima waktu di Masjidil Haram, kami sangat anjurkan mereka untuk menggunakan masker. Kemudian yang paling masif adanya pemberian booster Covid-19 bagi jemaah kita yang belum mendapatkan booster di tahun 2025 ini," ujarnya.
Imran mengatakan kloter-kloter yang jemaahnya terjangkit Covid-19 oleh pemerintah Arab Saudi diberikan 1000 dosis booster Covid-19.
"Kemudian kami berikan kepada jemaah-jemaah yang berada satu kloter yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan itu dilakukan sebelum puncak ibadah haji, sebelum Arafah kemarin," kata dia.
Jemaah Haji Diminta Lakukan Ini Saat Tiba di Indonesia
Jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Air diminta untuk menjaga dan memantau kesehatannya selama 21 hari sejak tiba di rumah.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa jemaah tidak terinfeksi virus Covid-19.
"Jadi jemaah kita yang sudah kembali ke Tanah Air, yang sudah berada di daerah, berada di rumah masing-masing, kami imbau untuk menjaga kesehatannya dan memantau kesehatannya paling tidak selama 21 hari sejak tiba di rumah masing-masing," kata
Jika jemaah menderita gejala batuk, pilek dan demam yang disertai sesak napas dalam 21 hari tersebut, diimbau untuk segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat di Puskesmas atau rumah sakit.
Jemaah juga diminta menceritakan riwayat perjalanannya ke Arab Saudi sehingga tenaga kesehatan atau tenaga medis di puskesmas atau rumah sakit, bisa memberikan penanganan yang cepat dan tepat.
"Sehingga tenaga medis dapat menindaklanjuti apakah ada penyakit yang terbawa ke tanah air dari Arab Saudi sehingga bisa dicegah penularannya lebih lanjut," kata Mohammad Imran.(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com
Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke-15, BI Bawa Rp56 Miliar ke 5 Pulau di Sulteng |
![]() |
---|
KPK Gandeng PPATK, Buru 'Mr Y' yang Diduga Tampung Aliran Dana Korupsi Kuota Haji |
![]() |
---|
Youth Rangers Indonesia Perkuat Peran Pemuda Lewat Program Edukatif dan Kolaboratif di Kota Palu |
![]() |
---|
RS Salakan Banggai Kepulauan Sulteng Penuh Akibat Ratusan Siswa Diduga Keracunan MBG |
![]() |
---|
PTPI Lirik Kemitraan Kementerian UMKM untuk Peningkatan Layanan Rumah Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.