Iran Serang Pangkalan AS di Qatar, Ini Respons Qatar dan Situasi Terkini

Banyak orang keluar rumah dan menghentikan mobil mereka, karena peristiwa tersebut.

Editor: Regina Goldie
capture video
SERANGAN IRAN - Iran menyasar pangkalan militer Amerika Serikat (AS), Al Udeid di Doha, Qatar pada Selasa (24/6/2025). Serangan tersebut disebut sebagai serangan simbolis. 

Serangan tersebut sebagai balasan atas serangan mendadak yang dilakukan Amerika Serikat terhadap 3 situs nuklir Iran pada akhir pekan kemarin.

Dilansir dari CNN, Iran masih berkomitmen menjaga hubungan hangat dengan Qatar setelah menyerang Pangkalan Udara Al Udeid.

Hal tersebut diungkap Sekretariat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dalam sebuah pernyataan.

"Pangkalan yang menjadi sasaran pasukan Iran yang kuat itu berada jauh dari instalasi perkotaan dan kawasan permukiman di Qatar. Tindakan ini tidak memiliki aspek berbahaya bagi negara sahabat dan persaudaraan kami, Qatar, dan rakyatnya yang mulia," ucap pernyataan itu.

Serangan Simbolis

Muhanad Seloom, asisten profesor Studi Keamanan Kritis di Institut Doha, mengatakan poin dari serangan ke pangkalan militer AS adalah meningkatnya konfrontasi antara Iran dan AS.

Ia menyebut bahwa ini menjadi sejarah, karena pertama kalinya Iran menargetkan pangkalan AS di luar Irak.

"Mereka melakukan itu di masa lalu di Irak dan negara itu telah menjadi medan pertempuran antara AS dan Iran mungkin sejak 2003," katanya.

"Sekarang ini meluas ke luar Irak dengan menyerang negara ketiga seperti Qatar," lanjut dia.

Ia mengingatkan Pangkalan Udara Al Udeid, tidak hanya memiliki pasukan AS, tetapi juga pasukan Qatar.

"Penilaian langsung saya adalah bahwa Iran telah memberi tahu AS dan mungkin Qatar tentang serangan itu. Dan itu tampak seperti serangan simbolis," ucapnya.

Menurut Seloom, eskalasi antara Iran dan AS dapat terjadi dalam dua cara.

"Pada yang pertama, Iran mungkin mengatakan ini adalah upaya menyelamatkan muka dan sekarang saatnya untuk berunding."

"Atau ini akan meningkat ke arah lain – yang sangat berbahaya – karena AS pasti akan menanggapi serangan yang sedang berlangsung yang akan menargetkan personel mereka." (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved