Bacaaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram 1447H, Minggu 6 Juli 2025 Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Niat puasa Asyura 10 Muharram 1447 H atau Minggu 6 Juli 2025, dalam bahasa Arab, latin dan artinya.

Editor: Imam Saputro
Tribunnews.com
Niat puasa Asyura 10 Muharram 1447 H atau Minggu 6 Juli 2025, dalam bahasa Arab, latin dan artinya. 

TRIBUNPALU.COM - Niat puasa Asyura 10 Muharram 1447 H atau Minggu 6 Juli 2025, dalam bahasa Arab, latin dan artinya.

Kapan puasa Asyura dan Tasua dilaksanakan di bulan Muharram 1447 Hijriah ini? Simak jadwal puasa Tasua dan Asyura tahun ini, cek keutamaannya.

Ada dua puasa sunnah di bulan Muharram yang dianjurkan dilakukan oleh umat Islam.

Puasa sunnah di bulan Muharram yakni Puasa Tasua dan Puasa Asyura, dapat dilakukan umat muslim pada hari ke-9 dan ke-10 Muharram 1447 H.

Dikutip dari kanal Youtube-nya, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan amalan  puasa tasua dan asyura di bulan Muharramcukup dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah.

Keutamaan puasa Tasu'a tanggal 9 Muharram dan puasa Asyura tanggal 10 Muharram sangat besar berdasarkan hadits Imam Muslim adalah dapat menghapus dosa selama satu tahun yang lalu.

Pada puasa Tasu’a yaitu pada tanggal 9 Muharram hal ini sebagai pembeda antara umat Islam dengan kebiasaan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram

“Kenapa harus tanggal 9 juga puasa Tasu’a salah satunya agar tidak sama dengan Yahudi,” jelas Ustadz Khalid.

Amalan sunnah ini menurut ustadz, janganlah dilewatkan selagi masih bisa mengerjakannya, karena kita semua tidak pernah atau sampai kapan kita hidup.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).  

“Tidak ada hal yang dapat mendorong amalan ibadah itu, kecuali dari kita sendiri, apalagi hal itu sangat disukai Allah, sayang hanya di lewatkan saja,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa amalan puasa ini bisa dikerjakan umat muslim pada 9 dan 10 Muharram, ada banyak syafaat ketika mengerjakan amalan ini.

Ustadz Khalid Basalamah mengatakan bahwa sabda dari sabda Nabi, kita dianjurkan berpuasa pada hari Tasu’a dan Asyura.

Puasa ini sangat dianjurkan seperti dalam hadis dijelaskan bahwa ada sahabat datang pada 10 Muharram menemui Rasulullah SAW setelah melakukan sholat dhuha.

Ia mengatakan bahwa orang Yahudi sedang puasa, dan setelah dicari tahu bahwa puasa itu untuk memperingati ketika Allah selamatkan Nabi Musa As dari kejaran Fir’aun.

Menurut Ustadz Khalid, puasa ini dalam bentuk dan tanda syukur kepada Allah atas hal itu dan Rasul meminta sahabat untuk puasa pada 10 Muharram.

Diketahui berdasarkan surat keputusan bersama SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, Tahun Baru Islam 1447 H atau 1 Muharram 2025 jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025, mengutip kemenag.go.id.

Berdasarkan jadwal tersebut, Puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram, sehingga akan jatuh pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Sementara, Jadwal Puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram dan jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025.

Niat Puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnati Asyurai lillahi Ta’ala

Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT. (Hurriyati Aliyah/ Nashih)

Keistimewaan Bulan Muharram

Seperti diketahui bulan Muharram merupakan satu di antara 12 bulan yang ada dalam kalender Hijriah.

Di mana 12 bulan dalam kalender Hijriah di antaranya Muharram, Safar, Robi'ul Awal, Robi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqo'idah, dan Dzulhijjah.

Dari 12 bulan tersebut, Allah juga menjadikan sebagian bulan lebih utama daripada sebagian yang lain, dan bulan Muharram masuk di dalamnya.

Sebagaimana firman-Nya.

"Di antaranya ada empat bulan yang haram, itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan empat itu." (At-Taubah:36).

Sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya Allah membuka tahun dengan bulan haram (bulan Muharam) dan mengakhirinya pula dengan bulan Haram (bulan Dzulhijjah). Maka tiada bulan dalam satu tahun lebih agung di sisi Allah setelah bulan Ramadhan daripada bulan Muharam."

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved