WHO: Tembakau Masih Jadi Ancaman Kesehatan Global, Bunuh Lebih dari 7 Juta Orang per Tahun
Dalam laporan terbarunya, WHO menyebutkan bahwa tembakau bertanggung jawab atas lebih dari 7 juta kematian setiap tahun, termasuk sekitar 1,6 juta.
TRIBUNPALU.COM - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) kembali mengeluarkan peringatan keras terkait bahaya Tembakau.
Tembakau hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab utama kematian dan penyakit yang dapat dicegah di seluruh dunia.
Dalam laporan terbarunya, WHO menyebutkan bahwa Tembakau bertanggung jawab atas lebih dari 7 juta kematian setiap tahun, termasuk sekitar 1,6 juta korban yang merupakan perokok pasif atau non-perokok yang terpapar asap rokok.
“Semua bentuk penggunaan Tembakau berbahaya, dan tidak ada tingkat paparan yang dapat dikatakan aman,” demikian pernyataan resmi WHO dalam laporan yang dirilis pada Senin (7/7/2025).
Beban Kesehatan dan Ekonomi Global
Laporan tersebut menyoroti bahwa dari sekitar 1,3 miliar pengguna Tembakau di dunia, sekitar 80 persen tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Di negara-negara ini, dampak negatif Tembakau jauh melampaui isu kesehatan, menjadi beban sosial dan ekonomi yang berat.
Banyak keluarga menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk membeli produk Tembakau, sementara kebutuhan dasar seperti makanan bergizi, pendidikan, dan perumahan menjadi terabaikan.
Pengeluaran untuk Tembakau juga menguras anggaran layanan kesehatan negara, yang seharusnya dapat digunakan untuk sektor lain seperti pencegahan penyakit menular dan peningkatan pelayanan ibu dan anak.
“Di negara berkembang, Tembakau memperparah lingkaran kemiskinan. Biaya pengobatan penyakit akibat rokok sangat besar, sementara produktivitas masyarakat yang terdampak penyakit juga menurun drastis,” ujar Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dalam konferensi pers daring.
Asap Rokok dan Perokok Pasif: Bahaya yang Terabaikan
Selain perokok aktif, laporan WHO juga menekankan ancaman serius terhadap perokok pasif.
Paparan asap rokok meningkatkan risiko Penyakit Jantung, kanker paru-paru, asma kronis, hingga kematian dini, terutama di kalangan anak-anak dan lansia.
Data WHO menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh di lingkungan dengan paparan asap rokok lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan, gangguan perkembangan paru-paru, serta peningkatan risiko menjadi perokok di usia dewasa.
"Asap rokok membunuh, bahkan bagi mereka yang tidak merokok. Tidak ada jumlah paparan yang aman. Lingkungan bebas asap rokok harus menjadi hak setiap individu," tegas WHO.
Tembakau Sintetis Dipesan Lewat Instagram, Polresta Palu Imbau Warga Waspada |
![]() |
---|
Edarkan Tembakau Sintetis, Pria di Kota Palu Terancam 20 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Satresnarkoba Polresta Palu Bekuk Pengedar Tembakau Sintetis, 24 Paket Disita |
![]() |
---|
Usia Muda Rentan Kolesterol Tinggi, Gaya Hidup Jadi Pemicu Utama |
![]() |
---|
Serangan Brutal Israel di Gaza, 80 Orang Tewas Sambil Menunggu Bantuan Pangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.