LS-ADI Palu Dukung Pemkot Soal Transportasi Publik Serta Dorong Perbaikan dan Evaluasi Menyeluruh

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Supriyanto Ucok

TRIBUNPALU.COM, PALU - Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) Kota Palu, menyampaikan dukungan terhadap kebijakan Pemerintah Kota Palu dalam menghadirkan layanan transportasi publik melalui program Bus Trans Palu.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) Kota Palu, Moh Riski S Djalil pada Jumat (11/7/2025).

Menurutnya, program ini merupakan terobosan penting dalam membangun kota yang lebih tertib, modern, dan inklusif.

“Kami dari LS-ADI memandang penyediaan transportasi publik sebagai langkah progresif yang patut didukung," katanya kepada TribunPalu.com

"Tapi dukungan itu harus dibarengi dengan dorongan perbaikan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh semua lapisan masyarakat,” lanjut Riski.

Riski juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Palu yang memberikan akses gratis kepada siswa dan mahasiswa dalam penggunaan Bus Trans Palu.

Menurutnya, ini merupakan bentuk keberpihakan terhadap kelompok pelajar dan generasi muda, yang tidak hanya berasal dari Kota Palu tetapi juga dari wilayah sekitar.

“Kebijakan bus gratis bagi pelajar dan mahasiswa adalah langkah tepat. Ini tidak hanya membantu siswa Kota Palu, tapi juga mahasiswa dari luar daerah yang sedang menempuh pendidikan di kota ini. Artinya, manfaat pengadaan bus menjangkau lebih luas dan berkontribusi pada sektor pendidikan,” jelasnya.

Terkait kebijakan ASN diwajibkan menggunakan bus, LS-ADI menilai itu bisa menjadi contoh awal, namun tetap harus dibarengi dengan perbaikan sistem transportasi, rute, dan kenyamanan layanan agar publik tidak sekadar 'dipaksa' tapi memang memilih naik karena merasa layak.

"Kami ingin menegaskan bahwa LS-ADI siap berdiri sebagai mitra kritis pemerintah. Kita tidak anti pembangunan, tapi ingin memastikan bahwa setiap kebijakan benar-benar berpihak dan berdampak. Bus kota bisa jadi kebanggaan kalau terus dibenahi dengan partisipasi publik,” pungkasnya. (*)