Volume Sampah Palu
Detektif Sampah Inovasi DLH, Warga Palu Bisa Laporkan Pembuang Sampah Sembarang Lewat WA
Inovasi Detektif Sampah memungkinkan masyarakat turut serta mengawasi pelanggaran kebersihan.
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, PALU - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu memperkenalkan program inovatif bernama Detektif Sampah.
Inovasi Detektif Sampah memungkinkan masyarakat turut serta mengawasi pelanggaran kebersihan.
Warga yang melihat orang membuang sampah sembarangan dapat memfoto dan mengirimkannya sebagai barang bukti ke hotline DLH Palu.
“Kalau tidak enak menegur langsung, cukup foto lalu kirim ke nomor aduan. Identitas pelapor dijamin aman. Ini langkah bersama untuk mendisiplinkan, bukan semata-mata menghukum,” tegas Sekretaris DLH Kota Palu, Ibnu Munzir.
Layanan aduan ini tersedia 24 jam melalui nomor WhatsApp: 0851-9151-2076.
Warga diminta menyertakan foto sampah, foto KTP pelapor, dan lokasi kejadian.
“Kalau sudah lapor tapi belum ditindak, silakan kirim ulang. Tim kami memantau pengaduan ini setiap saat,” tambah Ibnu Munzir.
Baca juga: Kanwil Kemenkum Sulteng Gelar Media Gathering di Tridea Hills, Perkuat Sinergi dengan Insan Pers
DLH juga mengingatkan untuk memanfaatkan Aplikasi Pakagali untuk mempermudah pengecekan pembayaran retribusi Sampah.
Melalui aplikasi ini, warga cukup memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk mengetahui status pembayaran retribusi.
“Coba cek lewat aplikasi Pakagali. Masukkan NIK, nanti akan muncul data apakah retribusi sudah dibayar atau belum. Ini salah satu cara kami membangun sistem yang transparan,” ujar Ibnu Munzir.
DLH Palu mencatat bahwa Sampah yang dihasilkan di ibu kota Sulawesi Tengah setara dengan 150 hingga 200 ton Sampah setiap harinya.
Ibnu Munzir menyatakan bahwa volume Sampah yang begitu besar memerlukan penanganan yang lebih serius, terutama dalam hal armada pengangkut dan ketersediaan anggaran.
Baca juga: DLH Palu Gunakan Aplikasi Pakagali untuk Cek Pembayaran Retribusi Sampah
"Satu truk roda enam mampu mengangkut sekitar 3 ton, sedangkan truk kecil yang beroperasi di gang-gang sempit hanya dapat mengangkut 1 ton. Untuk mengangkut sekitar 150 ton Sampah setiap hari, setidaknya dibutuhkan 75 kendaraan yang beroperasi dua kali sehari," jelas Ibnu pada Rabu, (16/7/2025).
Namun, meskipun volume Sampah yang dihasilkan sangat besar, anggaran yang tersedia untuk pengelolaan Sampah jauh dari cukup.
Kebutuhan ideal mencapai Rp80 miliar, sementara Pemkot Palu hanya bisa mengalokasikan sekitar Rp30 miliar.
Untuk mendukung pengelolaan Sampah, DLH mengandalkan sistem retribusi. Ibnu menjelaskan bahwa pada 2025, target penerimaan retribusi dipatok sebesar Rp15 miliar, dan hingga pertengahan tahun ini, sekitar Rp8 miliar telah berhasil dikumpulkan.
"Sayangnya, masih banyak warga yang membuang Sampah sembarangan dan enggan membayar retribusi. Padahal, biaya pengelolaan Sampah per ton bisa mencapai Rp1,3 juta," tuturnya. (*)
DLH Palu Luncurkan Hotline Aduan Sampah 24 Jam, Ini Nomornya |
![]() |
---|
DLH Palu Ingatkan Penilaian Adipura 2025, Warga Diminta Aktif Jaga Kebersihan |
![]() |
---|
DLH Palu Gunakan Aplikasi Pakagali untuk Cek Pembayaran Retribusi Sampah |
![]() |
---|
Sampah Kota Palu Capai 200 Ton per Hari, DLH Butuh 75 Truk untuk Angkut |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Volume Sampah Kota Palu Capai 71.000 Ton per Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.