Parigi Moutong Hari Ini

Operasi Rutin di Perairan Tinombo Selatan Parimo, Sat Polairud Belum Temukan Pelaku Bom Ikan

Meski menyisir sejumlah titik rawan, petugas belum menemukan pelaku pengeboman ikan.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
HANDOVER / HUMAS POLRES PARIMO
SAT POLAIRUD PARIMO - Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Parigi Moutong (Parimo) menggelar operasi rutin di perairan Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Parigi Moutong (Parimo) menggelar operasi rutin di perairan Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Meski menyisir sejumlah titik rawan, petugas belum menemukan pelaku pengeboman ikan.

Operasi berlangsung selama tiga hari, sejak 14 hingga 16 Juli 2025, sebagai respons atas laporan masyarakat terkait maraknya praktik Destructive Fishing.

Tim Penegakan Hukum (Gakkum) Sat Polairud dipimpin AIPDA I Wayan Sudarsana di bawah komando Kasat Polairud IPTU Gigih Winanda.

Baca juga: Haekal Ishak Sebut Akan Bantu Keperluan Nelayan Palu Pada Reses Cawu II Di Buluri

“Kami belum menemukan pelaku di lapangan, tapi upaya penegakan hukum akan terus kami lanjutkan,” ujar IPTU Gigih, Kamis (17/7/2025).

Ia menegaskan bahwa tindakan merusak ekosistem laut tidak bisa ditoleransi dan harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

Menurutnya, patroli ini juga menjadi bentuk perlindungan terhadap nelayan tradisional yang menggantungkan hidup dari laut secara lestari.

“Kami ingin laut tetap produktif dan lestari, agar nelayan kita bisa melaut dengan tenang,” tambah Gigih.

Baca juga: Parigi Moutong dan Tomohon Teken Kerja Sama Strategis Kendalikan Inflasi

Selain operasi penindakan, Sat Polairud juga melaksanakan patroli preventif menggunakan Kapal Polisi KP-XIX 2009.

Patroli dipimpin AIPTU Andri Suyanto dan menyasar wilayah yang sering dilaporkan menjadi titik rawan aksi pengeboman ikan.

IPTU Gigih menyebut, patroli semacam ini penting untuk mencegah tindak kejahatan kelautan sebelum terjadi.

Ia mengatakan, meski tak ditemukan pelaku, kehadiran aparat di lapangan sudah cukup untuk menekan niat para pelaku ilegal fishing.

“Kami juga menyosialisasikan kepada nelayan pentingnya menjaga laut dari kerusakan,” ujarnya.

Dia juga mengajak masyarakat agar aktif melapor jika melihat aktivitas mencurigakan di laut.

“Laporan dari warga sangat kami butuhkan sebagai dasar tindakan di lapangan,” katanya.

Baca juga: Istri Razman Murka Usai Sang Suami Dituntut 2 Tahun Penjara: Sangat Tidak Adil

Pihaknya akan terus memperkuat kerja sama dengan masyarakat pesisir dan pemerintah desa setempat.

Patroli rutin ini, lanjut Gigih, merupakan bagian dari strategi jangka panjang menjaga kedaulatan sumber daya laut di Parigi Moutong.

“Kami tidak akan berhenti sampai wilayah perairan benar-benar aman dari destructive fishing,” tegasnya.

Sat Polairud juga membuka saluran aduan cepat bagi masyarakat yang ingin melaporkan kejadian serupa.

“Laut bukan tempat kejahatan lingkungan. Ini tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved