Tolitoli Hari Ini

Legislator Jemi Yusuf Tagih Penyelesaian 2 Proyek Nasional 'Mangkrak' di Tolitoli

Jalan Trans Bambuan berlumpur saat musim hujan dan berdebu saat musim kemarau.

Penulis: Fadhila Amalia | Editor: mahyuddin
handover
Anggota DPRD Tolitoli Jemi Yusuf menagih kelanjutan proyek nasional Bendung Salugan dan Jalan Poros Bambuan Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. 

TRIBUNPALU.COM, TOLITOLI - Anggota DPRD Tolitoli Jemi Yusuf menagih kelanjutan proyek nasional Bendung Salugan dan Jalan Poros Bambuan Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.

"Ini pejabatnya sudah dua kali ganti tapi pekerjaannya tak kunjung selesai. Padahal itu menyangkut orang banyak," tutur Jemi Yusuf kepada TribunPalu.com, Senin (21/7/2025).

Dia menjelaskan, Bendung Salugan belum sepenuhnya berfungsi hingga saat ini.

Ketua Komisariat Daerah (Komda) Alkhairaat Tolitoli itu menjelaskan, Bendung Salugan seharusnya mengairi 3.286 hektare (Ha) pertanian yang tersebar di lima desa Kecamatan Lampasio.

Namun, ada satu saluran yang hingga saat ini belum difungsikan yaitu Saluran Janja.

Itu karena lahan pembangunan saluran itu berupa rawa dan sebagian lagi terdampak alih fungsi lahan.

"Akibat tidak berfungsinya sebagian Bendung Salugan mengancam ketahahan pangan sesuai tujuan awal pembangunan. Jika sekali musim tanam lahan itu menghasilkan 200 ton, berarti tidak beroperasinya bendung itu mengoreksi 12 ribu ton beras yang dihasilkan," jelas jebolan Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia (UMI) tersebut kepada TribunPalu.com, Senin (21/7/2025).

Baca juga: Dedi Yudha Lesmana Bergeser ke Banten, Medya Ramdhan Jabat Kepala BWS Sulawesi III Palu

Diketahui, proyek Bendung Salugan merupakan kewenangan Balai Wilayah Sungai III Palu (BWS Sulawesi III Palu).

Bendung Salugan dikerjakan pada 2017 menggunakan dana APBN senilai Rp 212,3 miliar.

Bendungan itu diklaim Kementerian PUPR telah rampung tahun 2022.

Bagian Bendung Salugan rampung dan beroperasi terdiri dari satu unit bendung beserta lanskap.

Saluran primer 3 Km, saluran sekunder Salugan 8,2 Km dan saluran sekunder Sibea 2,4 Km.

Konstruksinya dilaksanakan PT Brantas Abipraya dengan lingkup pekerjaan pembangunan bendung, saluran irigasi primer/induk sepanjang 3 Km, saluran sekunder 10,6 km, bangunan 36 unit, dan jembatan gantung 60 meter.

Setelah rampung, lahan irigasi seluas 1.100 Ha akan dilayani airnya dan diharapkan akan terus bertambah hingga mencapai total luas baku sawah sebesar 3.286 Ha.

Sementara Jalan Poros Bambuan di Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli, ditangani Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN)

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved