PT Vale

PT Vale Dukung Perkebunan Nanas di Luwu Timur, Panen Dua Kali Sejak 2022

Salah satu keberhasilan nyata terlihat di kebun nanas Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda, Sulawesi Tengah.

ANDIKA/TRIBUNPALU.COM
PROGRAM PT VALE - PT Vale Indonesia Tbk menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor perkebunan di Luwu Timur melalui program pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian. 

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata 

TRIBUNPALU.COM, LUWU TIMUR – PT Vale Indonesia Tbk menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor perkebunan di Luwu Timur melalui program pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian. 

Salah satu keberhasilan nyata terlihat di kebun nanas Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda, Sulawesi Tengah.

Program yang dinamai Pineapple Pathways for Sustainability (Ponda'ta) ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Vale dan warga desa, dengan mengubah lahan tandus seluas 5 hektare di area Gunung Tabor menjadi kebun nanas produktif.

Baca juga: KM Tilongkabila Batal Sandar di Pelabuhan Luwuk, Ini Kapal Pengganti Sementara dari Pelni

Kepala Desa Tabarano, Rimal Manuk Allo, mengungkapkan inisiatif awal berasal dari warga yang berinisiatif menanam nanas di lahan bekas kebakaran. Buah nanas dipilih karena kemampuannya bertahan hidup di lahan kering.

“Karena nanas masih satu keluarga dengan kaktus, jadi bisa tumbuh di tanah tandus. Awalnya kami hanya coba-coba,” ujarnya saat kunjungan media, Minggu (27/7/2025).

Warga menanam tiga varietas nanas, yakni Lokal, Bogor, dan Madu.

Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri, seperti nanas Bogor yang memiliki ukuran besar dan nanas Madu yang dikenal lebih manis.

Meski sempat mengalami kendala dalam proses budidaya karena pertumbuhan tanaman yang kurang subur dan masa panen yang cukup lama, PT Vale melihat potensi dari inisiatif warga tersebut.

Baca juga: Harga Bendera di Luwuk Jelang 17 Agustus 2025, Mulai Rp25 Ribu Saja

Perusahaan pun memberikan dukungan berupa pendampingan, bantuan alat, serta anggaran untuk menunjang produktivitas kebun.

“Vale melihat ini sebagai potensi. Kami sangat senang bisa mendapatkan dukungan,” kata Rimal.

Sejak ditanam pada 2022, kebun nanas ini telah dua kali panen. Harganya di pasaran pun cukup tinggi, mencapai Rp16.000 per kilogram.

Senior Coordinator PTPM Livelihood PT Vale, Sainab Husain Paragay, mengatakan program kebun nanas di Tabarano akan terus didampingi oleh perusahaan, mengingat besarnya potensi ekonomi yang dimiliki.

“Kami juga sudah mengolah hasil panen menjadi produk seperti selai, roti, hingga dodol nanas. Dodol ini bahkan baru pertama kali dibuat di sini dan rasanya cukup unik,” jelas Sainab.

Sebagai bagian dari upaya keberlanjutan, PT Vale berkomitmen untuk mengembangkan produk turunan nanas agar mampu menembus pasar nasional.

“Ini masih akan terus berkembang dan terus kami dampingi,” pungkasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved