OJK Sulteng

OJK Sulteng Ajak Ratusan Mahasiswa Baru FISIP Untad Melek Literasi Keuangan

Ia menuturkan, meskipun masyarakat Sulawesi Tengah sudah menggunakan berbagai produk keuangan, namun banyak yang belum memahami cara kerja produk.

|
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COM
OJK SULTENG - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah mengedukasi ratusan mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad) terkait pentingnya literasi keuangan. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah mengedukasi ratusan mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad) terkait pentingnya literasi keuangan.

Kegiatan edukasi itu berlangsung dalam rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025, yang digelar di Area FISIP Park Untad, Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikolure, Kota Palu, Kamis (31/7/2025).

Kepala OJK Sulawesi Tengah Bonny Hardi Putra mengatakan bahwa edukasi ini merupakan bagian dari kewajiban OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.

“Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, tingkat literasi keuangan di Sulawesi Tengah masih sangat rendah. Bahkan, ini berbanding terbalik dengan tingkat inklusinya,” kata Bonny Hardi Putra kepada TribunPalu.com.

Baca juga: Poliso Bekali Anggota Satpol PP Banggai Kemampuan Dalmas

Ia menuturkan, meskipun masyarakat Sulawesi Tengah sudah menggunakan berbagai produk keuangan, namun banyak yang belum memahami cara kerja produk-produk tersebut.

“Ketidaktahuan inilah yang menjadi salah satu penyebab maraknya aktivitas keuangan ilegal, seperti kasus OMC yang sempat ramai kemarin. Hal ini karena rendahnya pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan,” ujarnya.

Fenomena maraknya pinjaman online ilegal, judi online, dan investasi bodong, menurut Bonny Hardi Putra, menjadi tantangan tersendiri bagi OJK

Oleh karena itu, edukasi dianggap sebagai langkah preventif sekaligus alat perlindungan konsumen.

“Kami wajib melakukan tindakan preventif melalui edukasi. Dan ini menyasar semua kalangan, tidak hanya mahasiswa saja, tapi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: DSLNG Gelar Edukasi Pola Hidup Sehat dan Pencegahan TB Bagi Siswa SD

Melalui kegiatan edukasi di PKKMB tersebut, Bonny Hardi Putra berharap para mahasiswa baru bisa memahami pentingnya literasi keuangan sejak dini.

“Pelajaran tentang keuangan tidak diajarkan secara formal di sekolah. Maka dari itu, kami ingin memperkenalkannya lebih awal agar mahasiswa bisa mengelola keuangan secara bijak,” kata Bonny Hardi Putra.

Ia menyebutkan, beberapa poin edukasi yang diberikan mencakup pinjaman online, investasi ilegal, pengelolaan keuangan, hingga pentingnya bijak dalam berutang dan mengatur uang secara benar.

“Tujuannya agar mahasiswa tidak FOMO, tidak konsumtif, dan mampu mengambil keputusan keuangan yang tepat,” tutup Bonny Hardi Putra. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved