BPJS Kesehatan

RSUD Undata Palu Sediakan Radioterapi, Peserta BPJS Tak Perlu ke Luar Daerah

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu, HS Rumondang Pakpahan mengapresiasi RSUD Undata yang telah melakukan peningkatan akses layanan.

Editor: Regina Goldie
HANDOVER
RADIOTERAPI JKN - Terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2025, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu dapat melaksanakan pelayanan radioterapi kepada peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

TRIBUNPALU.COM - Terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2025, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu dapat melaksanakan pelayanan radioterapi kepada peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

BPJS Kesehatan bersama dengan RSUD Undata Palu melakukan penandatanganan Berita Acara Penambahan Layanan Radioterapi bagi peserta JKN yang disaksikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Direktur RS Harapan Kita dan Direktur RS Wahidin Sudirohusodo, Jumat (01/08/2025).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu, HS Rumondang Pakpahan mengapresiasi RSUD Undata yang telah melakukan peningkatan akses layanan khususnya bagi peserta JKN yang mengidap kanker.

Ia juga mengatakan kerja sama ini juga sebagai bentuk komitmen BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada peserta JKN.

Baca juga: PLN UP3 Palu Bantu Dunia Pendidikan, Hadirkan Harapan di Sekolah Pelosok

RSUD Undata Palu merupakan rumah sakit pertama di Sulawesi Tengah yang menyediakan layanan radioterapi untuk pasien kanker, sehingga untuk peserta JKN di Sulawesi Tengah dapat dengan mudah mengakses pelayanan radioterapi tanpa harus dirujuk keluar daerah.  

“Pelayanan radioterapi membutuhkan biaya yang besar karena termasuk pelayanan yang canggih. Pasien kanker melewati waktu dan tahapan pengobatan yang cukup panjang sehingga dengan adanya layanan radioterapi yang dijamin oleh BPJS Kesehatan, diharapkan dapat meringankan beban penderita kanker. Kami berharap peserta JKN yang menderita kanker di wilayah Sulawesi Tengah dapat memanfaatkan fasilitas ini,” ungkapnya.

Direktur RSUD Undata Palu, Herry Mulyadi sangat  bersyukur karena selain pelayanan radioterapi RSUD Undata Palu juga mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan bedah jantung terbuka perdana di Provinsi Sulawesi Tengah.

Baca juga: Dulu Gelap, Kini Terang, Listrik 24 Jam Resmi Terangi Pulau Nanedakele

Ia juga berterima kasih kepada Menteri Kesehatan RI, Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah atas dukungannya.

“Program Berani Sehat yang dicetuskan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah meningkatkan perhatian yang sangat signifikan. Kami dipaksa untuk terus menyediakan pelayanan terbaik dan bermutu bagi masyarakat salah satunya dengan terlaksananya bedah jantung terbuka ini. Kami juga terus berkoordinasi dengan Direktur Rumah Sakit Harapan Kita yang selalu memberikan dukungan terkait hal-hal yang perlu siapkan agar pelaksanaan operasi jantung terbuka terlaksana dengan sukses,” ujarnya.

Herry juga menyampaikan terima kasih kepada BPJS Kesehatan atas kerja sama yang terjalin selama ini.

Ia melaporkan, bahwa layanan kanker telah terlaksana khususnya untuk layanan radioterapi mulai hari ini sudah dapat dilakukan kepada peserta JKN.

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido menyampaikan bahwa ia sangat konsen dengan layanan bedah jantung terbuka ini.

Baca juga: Stabilkan Harga Beras, Dinas Perdagangan Banggai Operasi Pasar

Saat dirinya baru dilantik, ia langsung mengundang Direktur RSUD Undata Palu untuk membahas sarana dan peralatan medis yang kurang sehingga dapat langsung dipenuhi.

“Saya juga sempat menanyakan mengapa radioterapinya belum jalan ternyata terkendala lagi dengan BPJS. Namun hari ini bisa selesai semua dan bisa langsung bekerja sama dalam penambahan layanan radioterapi bagi peserta BPJS, terima kasih BPJS. Jadi memang koordinasi sangat diperlukan,” ujarnya.

Reny juga menerangkan bahwa Program Berani Sehat ini tujuannya adalah agar seluruh masyarakat Sulawesi Tengah dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah dan semua tindakan dapat diselesaikan di rumah sakit yang ada di Sulawesi Tengah.

“Selain itu kami juga menyiapkan anggaran bagi dokter-dokter muda yang ingin melanjutkan sekolah spesialis. Kami meminta agar setelah selesai spesialis tidak diperkenankan untuk pindah dari Sulawesi Tengah, jika sudah disekolahkan kemudian ada yang pindah maka kami akan bermohon agar Surat Izin Prakteknya tidak dikeluarkan. Bagi yang muda-muda ayo sekolah lagi. Kami berharap semua layanan kesehatan yang tersedia dapat berjalan lancar, aman dan tanpa kendala sehingga  semakin banyak masyarakat yang bisa tertangani,” tutupnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved