Parigi Moutong Hari Ini
Parigi Moutong Catat Penurunan Stunting Tertinggi se-Sulteng, TP-PKK Dorong Program Keranjang DASHAT
Menurut Hestiwati, Stunting adalah gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dan infeksi berulang, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz
TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Hestiwati Nanga, menegaskan komitmen mendukung percepatan penurunan Stunting melalui pendekatan berbasis masyarakat di kampung keluarga berkualitas.
Pernyataan itu disampaikan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas P3AP2KB Parigi Moutong, Kartikowati, dalam kegiatan pelatihan Keranjang DASHAT, Selasa (5/8/2025).
Menurut Hestiwati, Stunting adalah gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dan infeksi berulang, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
Baca juga: Menteri Karding: Paskibraka Harus Jadi Teladan dan Siap Go Internasional
"Anak yang mengalami Stunting berisiko tinggi mengalami gangguan metabolik dan penghasilan rendah saat dewasa," kata Kartikowati membacakan sambutan.
Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat telah menargetkan penurunan prevalensi Stunting hingga 5 persen pada tahun 2045.
"Ini sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025–2045 dan visi Indonesia Emas," ujarnya.
Data menunjukkan, prevalensi Stunting di Sulawesi Tengah menurun dari 28,2 persen pada 2022 menjadi 26,1 persen pada 2024.
"Meski masih di atas rata-rata nasional, yakni 19,8 persen, penurunan ini adalah sinyal baik," katanya.
Baca juga: Menteri Karding: Paskibraka Harus Jadi Teladan dan Siap Go Internasional
Khusus di Kabupaten Parigi Moutong, angka prevalensi Stunting menurun lebih tajam.
"Alhamdulillah, kita berhasil menurunkan angka Stunting sebesar 6,2 persen," ujar Kartikowati.
Dijelaskannya, prevalensi Stunting di Parigi Moutong turun dari 28,4 persen pada 2023 menjadi 22,2 persen pada 2024.
"Penurunan ini tertinggi di Sulawesi Tengah berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia," tambahnya.
Dinkes Parimo Imbau Pengelola Tambang Tutup Lubang Galian untuk Cegah Malaria |
![]() |
---|
Dinkes Parigi Moutong: Sulitnya Akses Hambat Penanganan Malaria di Tambang |
![]() |
---|
192 Kasus Malaria Ditemukan di Parimo, Mayoritas Pekerja Tambang di Wilayah Utara |
![]() |
---|
Satlantas Parimo Imbau Pengendara Waspadai Longsor dan Jalan Licin di Jalur Kebun Kopi |
![]() |
---|
Bupati Parigi Moutong: Perbaikan Jalan Desa Matolele Direncanakan Tahun Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.