472 Karung Beras Disalurkan di Parigi Moutong Sulteng, Polisi Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO – Bhabinkamtibmas Polsek Tomini, Aiptu Hamzah, mengawal penyaluran 472 karung beras bantuan pangan di Desa Kayu Agung.

Penyaluran berlangsung Selasa (12/8/2025) siang di Kecamatan Mepanga, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Beras disalurkan kepada warga penerima manfaat dalam program nasional penanganan kerawanan pangan.

Pengawalan bertujuan memastikan penyaluran tertib, lancar, dan tepat sasaran.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Besok, Rabu 13 Agustus 2025 di Sulawesi Tengah, 3 Daerah Terdampak Hujan Ringan

Kapolsubsektor Mepanga, Ipda Eko Mariyanto, ikut memantau langsung kegiatan tersebut.

Ia menegaskan pendampingan distribusi bantuan merupakan wujud komitmen Polri mendukung program pemerintah.

“Polri akan terus mengawal agar bantuan diterima oleh yang berhak,” ujar Ipda Eko Mariyanto.

Ia menambahkan, langkah itu juga untuk menjaga kepercayaan publik kepada Polri.

Masyarakat penerima bantuan mengapresiasi peran aktif Bhabinkamtibmas.

Warga menilai pendampingan polisi membuat proses distribusi lebih aman dan nyaman.

Bantuan pangan diharapkan membantu pemenuhan kebutuhan pokok warga.

Terutama bagi masyarakat yang membutuhkan di tengah situasi ekonomi sulit.

Baca juga: Karang Taruna Kolonodale Buat Turnamen Sepakbola Mini Perempuan, Ada Delapan Tim Berebut Juara

Polri memastikan pendampingan distribusi akan terus dilakukan di wilayah kerja masing-masing.

Langkah ini menjadi bentuk nyata sinergi antara Polri dan pemerintah.

“Bantuan ini sangat berarti bagi kami,” kata seorang warga penerima.

Konteks penyaluran beras yang sedang berlangsung di Indonesia, termasuk di Palu dan Sulawesi Tengah, sebagian besar terkait dengan program Bantuan Pangan Beras yang digagas oleh pemerintah pusat.

Tujuan Penyaluran Beras

Penyaluran beras ini memiliki dua tujuan utama:

Menjaga Stabilitas Harga: Penyaluran ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pasokan beras di pasar tetap terjaga.

Dengan begitu, harga beras bisa terkendali dan tidak naik terlalu tinggi, terutama di tengah potensi kenaikan harga akibat faktor cuaca atau panen yang tidak maksimal.

Bantuan untuk Masyarakat Miskin: Program ini juga menjadi jaring pengaman sosial untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. 

Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) diberikan jatah beras gratis setiap bulan untuk meringankan beban ekonomi mereka.
 
Pelaksanaan dan Pihak Terlibat

Penyaluran beras ini merupakan kolaborasi dari beberapa pihak:

Badan Pangan Nasional (Bapanas): Sebagai penanggung jawab program, Bapanas memastikan alokasi beras tepat sasaran.

Perum Bulog: Bulog menjadi ujung tombak dalam hal pengadaan beras, penyimpanan di gudang, hingga proses distribusi ke titik-titik penyaluran.

Pemerintah Daerah: Pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota bekerja sama dengan Bulog untuk mendistribusikan beras hingga ke tingkat desa.

Kementerian Sosial: Data penerima bantuan beras berasal dari data penerima manfaat yang dikelola oleh Kementerian Sosial, sehingga bantuan bisa sampai kepada yang paling membutuhkan.

Secara keseluruhan, penyaluran beras ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengendalikan inflasi, menjaga ketersediaan pangan, dan memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat.(*)