Parigi Moutong Hari Ini
Pengurus PGRI Parigi Moutong Periode 2025–2030 Resmi Dikukuhkan
Susunan pengurus harian, Ketua Gazali, Wakil Ketua I Supardin, Wakil Ketua II Ikbal Abdul Aziz, dan Wakil Ketua III Wilson.
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz
TRIBUNPALU.COM, PARIMO – Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) periode 2025–2030 resmi dikukuhkan, Rabu (13/8/2025).
Pengukuhan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Pengurus PGRI Sulawesi Tengah Nomor 116/TU/PAGRI/Sulteng/XXIII/2025.
SK tersebut dibacakan Sekretaris PGRI Parigi Moutong, Idris.
Baca juga: Pemkot Palu Siapkan Lahan dan Fasilitas Dukung Bandara Internasional Mutiara Sis Al-Jufri
Susunan pengurus harian, Ketua Gazali, Wakil Ketua I Supardin, Wakil Ketua II Ikbal Abdul Aziz, dan Wakil Ketua III Wilson.
Sekretaris Idris, Wakil Sekretaris Reski Oktaviani Sultan, Bendahara Rostin Yusuf, serta Wakil Bendahara Cut Ratna, masuk dalam jajaran pengurus harian.
Bidang Kaderisasi dan Organisasi dijabat Nurhayati, Bidang Pengembangan Profesi dan Karir Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan dipegang Eny Nuriani.
Bidang Penegak Kode Etik dan Advokasi dijabat Drs Alfin, Bidang Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi oleh Petrus.
Filmanudin Asil dipercaya memimpin Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, sedangkan Bidang Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Pendidikan dijabat Alfian.
Bidang Kerja Sama dan Pengembangan dipegang Sumarni, Bidang Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan dijabat Salma, dan Bidang Pemberdayaan Perempuan oleh Ainul Mardiah.
Bidang Komunikasi dan Informasi dijabat Sunardi Muhammad, Bidang Keanggotaan dan Digitalisasi dipegang Raka, dan Bidang Olahraga, Seni dan Budaya dijabat Nisma Bahasuan.
Zulfitri memimpin Bidang Pembinaan Lembaga dan Karakter Bangsa, sedangkan Bidang Hubungan Dalam dan Luar Negeri dijabat Muhammad Gazali.
Ketua PGRI Parigi Moutong, Gazali menyebut pengukuhan ini menjadi langkah awal menjalankan program kerja organisasi.
“Kami siap mengemban amanah untuk memajukan pendidikan dan melindungi profesi guru di Parigi Moutong,” kata Gazali.
Ia juga berpesan kepada seluruh pengurus agar mewujudkan visi dan misi dengan dedikasi dan integritas.
Ketua PGRI Sulawesi Tengah, Syam Zaini, menyampaikan apresiasi atas terbentuknya pengurus baru dan menekankan pentingnya sinergi dalam memperjuangkan hak serta kesejahteraan guru di daerah.
“Kami berharap PGRI Parigi Moutong dapat menjadi teladan dan penggerak kemajuan pendidikan,” pungkasnya.
Sejarah PGRI :
Sejarah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berakar pada semangat perjuangan guru-guru pribumi di era kolonial, jauh sebelum Indonesia merdeka.
Organisasi ini telah berevolusi dari perjuangan nasib guru menjadi perjuangan nasional.
Baca juga: Desa Toaya Sabet Juara I Lomba Desa Anti Korupsi 2025 di Donggala, Kades: Buah Kerja Keras Bersama
Awal Mula Organisasi Guru (1912-1945)
Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) 1912: Organisasi guru pribumi pertama ini didirikan pada tahun 1912.
PGHB bersifat unitaristik dan berjuang untuk memperbaiki nasib para guru, seperti menuntut persamaan hak dan posisi dengan guru-guru Belanda.
Persatuan Guru Indonesia (PGI) 1932: Pada tahun 1932, PGHB secara sadar mengubah namanya menjadi
Persatuan Guru Indonesia (PGI)
Penggunaan kata "Indonesia" menunjukkan semangat nasionalisme yang semakin kuat dan membuat pemerintah Belanda khawatir.
Sayangnya, aktivitas PGI terhenti pada masa pendudukan Jepang, karena semua organisasi dilarang.
Kelahiran PGRI dan Peran Pasca-Kemerdekaan (1945-sekarang)
Tepat 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan, pada 25 November 1945, para guru Indonesia dari berbagai latar belakang berkumpul dalam Kongres Guru Indonesia di Surakarta.
Kongres ini menghasilkan keputusan penting, yaitu:
Membentuk Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai satu-satunya wadah perjuangan guru.
Menetapkan tiga tujuan utama PGRI:
Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
Baca juga: Harga HP Oppo Agustus 2025: Oppo Reno 14F 5G, Oppo A5i, Oppo A77s, Oppo Find N5, Oppo Find X8
Membela hak dan nasib buruh pada umumnya, dan guru pada khususnya.
Pada tahun 1994, untuk menghormati jasa para guru, pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, yang diperingati setiap tahun.
Hingga saat ini, PGRI terus berperan sebagai organisasi perjuangan, profesi, dan ketenagakerjaan yang bersifat independen dan non-partisan.
PGRI berupaya meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan guru serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia.(*)
Sulawesi Tengah
Parigi Moutong
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
PGRI
PGRI Parigi Moutong
Zulfitri
Sunardi Muhammad
Gazali
Ainul Mardiah
Pedagang Sayur Pasar Sentral Parigi Mulai Direlokasi ke Sisi Timur |
![]() |
---|
Wabup Parigi Moutong Apresiasi BI dan TNI AL Jalankan Ekspedisi Rupiah Berdaulat |
![]() |
---|
Wabup Parigi Moutong Tegaskan Rehabilitasi Irigasi Parigigimpuu dan Korontua Harus Tepat Waktu |
![]() |
---|
Abdul Sahid Tekankan Pentingnya Izin Resmi Agar Tambang di Parigi Moutong Tertib dan Berdaya Guna |
![]() |
---|
DLH Parimo Uji Coba Bio-Reaktor Penjernih Air Tambang, Dorong Pengelolaan Lingkungan Ramah Teknologi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.