Iran Balas Serangan Amerika, Dian Wirengjurit: Kalau Jenderal Terbunuh Konsekuensi Perang
Mantan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Iran tahun 2012-2016, Dian Wirengjurit memberikan tanggapan terkait serangan Iran ke Amerika Serikat.
TRIBUNPALU.COM - Mantan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Iran tahun 2012-2016, Dian Wirengjurit memberikan tanggapan terkait serangan Iran ke Amerika Serikat.
Dian Wirengjurit menuturkan bahwa kehilangan seorang jenderal dalam sebuah peperangan adalah sebuah konsekuensi.
Perang tersebut bisa terjadi ketika salah satu negara yang kehilangan jenderal memiliki niatan untuk melakukan aksi balas dendam.
"Saya menyampaikan begini, kematian seorang jenderal di medan perang tidak banyak tapi terjadi, Amerika pun kehilangan jenderalnya di Afghanistan, artinya itu konsekuensi perang," ujar Dian Wirengjurit, dilansir dari Youtube Talk Show tvOne.
"Buat saya kalau negara yang kehilangan jenderal itu mempunyai ambisi membalas itulah perang," imbuhnya.
Saat ini Amerika harus memerhitungkan langkah apa yang akan diambil untuk nantinya menghadapi balasan Iran.
"Tinggal hitung-hitungan Amerika bagaimana," ungkapnya.
• Bukan Rudal, Ini Serangan Mengerikan Iran yang Sempat Membuat Amerika Kedodoran
• Kim Jong Un Akhirnya Muncul ke Publik Setelah Kematian Jenderal Iran, Sempat Dikabarkan Sembunyi
• UPDATE: Pasca-Serangan Iran ke Pangkalan AS, Jumlah Korban hingga Trump yang Akan Buat Pernyataan
Tak hanya itu Amerika juga dihimbau untuk memperhitungkan konsekuensi yang akan didapatkannya karena telah membunuh jenderal Iran.
"Buat saya begini kehilangan seorang prajurit harus dibalas prajurit musuh,makin tinggi misalnya satu letnan harus sepuluh orang satu mayor 15 orang seorang jenderal harus berapa? Itu konsekuensi yang harus diperhitungkan Amerika ," pungkasnya.
Tonton video selengkapnya:
Pakar Ungkap Serangan Iran yang dapat Membuat Amerika Kedodoran
Pakar Timur Tengah Universitas Indonesia Abdul Muta'ali memberikan tanggapan terkait aksi balas dendam Iran ke Amerika Serikat.
Seperti diketahui aksi ini merupakan dampak dari serangan rudal Amerika Serikat yang menewaskan Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani dan Kepala Hashed, Abu Mahdi al-Muhandis di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020).
Akibat hal ini Iran lantas melakukan serangan balasan ke pangkalan militer AS di Ain Al Asad Provinsi Anbar Irak menggunakan rudal jelajah.
Serangan dilakukan langsung pasukan artileri Korps Garda Republik Iran.