Donald Trump Bilang Pandemi Covid-19 Segera Berakhir, Ini Janji Joe Biden Jika Menang Pilpres AS

Persaingan di Pemilihan Presiden Amerika Serikat antara calon petahana, Donald Trump, dan mantan wakil presiden AS ke-47, Joe Biden, semakin panas.

Twitter @JoeBiden dan Instagram @whitehouse
Joe Biden dan Presiden AS Donald Trump 

TRIBUNPALU.COM - Persaingan di Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat antara calon petahana, Donald Trump, dan mantan wakil presiden AS ke-47, Joe Biden, semakin panas.

Presiden AS Donald Trump melontarkan janji kepada para pendukungnya di Florida pada hari Jumat (23/10/2020) bahwa pandemi COVID-19 akan segera berakhir.

Ia juga menyebut, rivalnya dari Partai Demokrat Joe Biden melebih-lebihkan krisis kesehatan untuk menakut-nakuti orang Amerika agar memilihnya.

Dikutip dari Channel News Asia, pandemi virus corona Covid-19 menjadi isu dominan dalam kampanye Pilpres AS 2020.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah menewaskan lebih dari 224.000 orang di Amerika Serikat dan membuat jutaan orang di negara itu kehilangan pekerjaannya.

Sementara, Donald Trump sendiri bersikap defensif atas penanganan krisis pandemi Covid-19 di bawah pemerintahannya.

Pada hari yang sama, sebelumnya Joe Biden mengatakan Donald Trump telah menyerah dalam melawan virus corona.

Selain itu, Joe Biden berjanji apabila dirinya memenangkan pemilu pada 3 November mendatang, dia akan meminta Kongres untuk mengesahkan RUU COVID-19 komprehensif yang akan dia tandatangani dalam 10 hari pertama menjabat.

"Dia (Donald Trump, red.) sudah menyerah bagi Amerika. Dia hanya ingin kita jadi mati rasa," kata Joe Biden saat berpidato di kota asalnya Wilmington, Delaware.

"Saya tidak akan menghentikan ekonomi. Saya tidak akan menutup negara. Saya akan menghentikan virus," lanjutnya.

Presiden AS Donald Trump (kiri) dan calon Presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden, melakukan debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio Selasa (29/9/2020) waktu setempat.
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan calon Presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden, melakukan debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio Selasa (29/9/2020) waktu setempat. (JIM WATSON dan SAUL LOEB / AFP)

Selama dua kampanye di hadapan massa di negara bagian Florida, Donald Trump mengejek Joe Biden karena mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang memasuki "musim dingin yang gelap" dalam debat presiden Kamis malam lalu.

Donald Trump mengatakan mantan wakil presiden AS itu dan sekutu Demokratnya mencoba menakut-nakuti masyarakat dengan melebih-lebihkan ancaman virus.

"Kami akan segera mengakhiri pandemi ini," kata Donald Trump, yang terlihat meremehkan ancaman sejak awal mula wabah Covid-19 merebak, di The Villages, komunitas pensiunan yang luas di Florida bagian tengah.

Belakangan, Donald Trump mengatakan kepada massa di Pensacola bahwa pemilihan umum nanti merupakan pilihan "antara boom (pertumbuhan ekonomi, red.) dan lockdown."

Para peneliti di Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington memperingatkan pada Jumat kemarin, virus corona dapat menewaskan lebih dari setengah juta orang di Amerika Serikat pada akhir Februari 2021.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved