“Hal yang menonjol selama tahun 2021 terkait penanganan terorisme, diantaranya adalah keberhasilan menangkap lima dari Sembilan DPO teroris Poso, antara lain Ali kalora dan Jaka,” jelasnya.
"Masih ada empat sisa DPO teroris Poso, dua dari Poso yaitu Suardin alias Farhan alias Abu Farhan dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang alias Basir, serta dua dari Bima NTB yaitu Jafar alias pak Guru alias Askar dan Imam alias Galuh alias Nae," sambungnya.
Ke depannya, kata Rudy, pihaknya akan segera merumuskan operasi Satgas Madago Raya untuk 2022 mendatang.
Ia menuturkan pihak kepolisian akan fokus melakukan pendekatan soft approach.
"Operasi Madago Raya tahun 2022 akan mengedepankan tindakan soft approach, bagaimana cara bertindak ini semua sementara dirumuskan," tukasnya.
(*)