TRIBUNPALU.COM, PALU - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mencanangkan daerahnya berjuluk Negeri Seribu Megalit.

Nama Negeri Seribu Megalit menunjukkan potensi wisata Sulawesi Tengah yang memiliki situs sejarah di Kabupaten Poso dan Sigi.

Usulan itupun telah dirapatkan gubernur bersama pejabatnya di Jakarta untuk diteruskan ke Presiden Joko Widodo.

Diketahui situs megalit hanya ada di Sulawesi Tengah dan Pulau Paskah Samudera Pasifik.

Megalitik itu berada di wilayah morfologi pegunungan telawi, Lembah Napu, Lembah Behoa, dan Lembah Bada yang masuk Kabupaten Poso.

Ada juga di Lembah Palu dan Danau Lindu Kabupaten Sigi.

Sebagian besar peninggalan itu berada di Taman Nasional Lore Lindu.

Berdasarkan sejumlah penelitian, jumlah bebatuan megalitik ini di Sulawesi Tengah mencapai 3.000 buah.

Baca juga: Situs Megalit Kabupaten Poso-Sigi Diajukan jadi Warisan Dunia di Sulawesi Tengah

Batuan itu merupakan peninggalan prasejarah yang disinyalir lebih tua dari Candi Borobudur, tetapi belum ada yang mengetahui tujuan dan kegunaan batuan-batuan tersebut pada jaman dahulu.

Patung-patung itu bertubuh kurus, kepala besar, mata bulat dan beberapa baris menunjukkan alis, pipi dan dagu.

Sebagian dari mereka berdiri tersendiri setengah terkubur di padang rumput yang luas.

Hingga saat ini, lebih dari 400 ukiran telah ditemukan di Lembah Bada tetapi hanya 30-an ukiran berbentuk manusia.

Puluhan patung purbakala itu kabarnya sudah ada sejak abad ke-14.

Megalitik dari Lembah Bada ditemukan pertama kali pada tahun 1908 walaupun penemuan tersebut telah berlangsung lebih dari 100 tahun, namun hanya sedikit yang diketahui tentang keberadaan patung-patung ini di Lembah Bada.

Megalitik paling besar berdiameter 4 meter.