Fenomena Langka Strawberry Moon Akan Hiasi Langit Malam Ini, Cek Waktunya

Editor: Fadhila Amalia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

STAWBERRY MOON - Penggemar astronomi dan langit malam di Asia bersiaplah untuk menikmati pemandangan langka malam ini (10/6/2025). Strawberry Moon atau Bulan Stroberi, bulan purnama yang bukan hanya indah, tapi juga sarat makna budaya dan ilmiah.

Di Indonesia, Bulan Stroberi diperkirakan akan mulai terlihat sejak pukul 19.00 hingga 20.00 waktu setempat, tergantung lokasi Anda.

Kenapa Disebut "Strawberry Moon"?
Meski namanya bisa menyesatkan, Bulan Stroberi bukan berarti Bulan berubah warna menjadi merah muda.

Nama ini diberikan oleh suku Algonquin karena bulan purnama ini muncul bersamaan dengan musim panen stroberi di wilayah timur laut Amerika Utara.

Baca juga: Doa ketika Tiba di Rumah atau Kampung Halaman usai Menjalankan Ibadah Haji

Namun, karena posisi bulan sangat rendah di langit, warnanya mungkin terlihat lebih jingga atau kemerahan efek visual yang terjadi karena cahaya bulan harus melewati atmosfer Bumi lebih banyak saat berada di dekat cakrawala.

Tips Menyaksikan Bulan Stroberi
Agar pengalaman menyaksikan Bulan Stroberi lebih maksimal, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:

Cari lokasi dengan pandangan ke arah timur yang terbuka, seperti pantai, dataran tinggi, atau area terbuka lainnya.
Hindari cahaya buatan seperti lampu kota agar bulan terlihat lebih jelas dan terang.
Gunakan aplikasi cuaca dan kalender astronomi seperti timeanddate.com untuk memantau waktu terbit bulan sesuai lokasi Anda.
Jika ingin mengabadikan momen, siapkan kamera atau ponsel dengan mode malam, dan coba ambil gambar saat bulan masih dekat cakrawala, karena ukurannya akan tampak lebih besar secara visual.

Jika Anda melewatkan Bulan Stroberi tahun ini, jangan khawatir.

Bulan purnama berikutnya, yang dikenal sebagai Bulan Buck, akan muncul pada 11 Juli 2025.

Bulan ini dinamai berdasarkan musim pertumbuhan tanduk rusa jantan di Amerika Utara.

Strawberry Moon 2025 adalah momen langka yang tidak boleh dilewatkan.

Kombinasi bulan mikro, posisi rendah di langit, dan siklus bulan 18,6 tahun menjadikannya peristiwa astronomi yang unik dan menakjubkan.(*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Berita Terkini