TRIBUNPALU.COM - Pada setiap tanggal 20 Juli 2025 itu merupakan Hari Catur Internasional.
Hari Catur Internasional adalah peringatan untuk merayakan permainan catur dan berdirinya Federasi Catur Internasional.
Federasi Catur Internasional atau FIDE didirikan di Paris, Prancis pada tanggal 20 Juli 1924.
Hari Catur Internasional secara resmi ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada 12 Desember 2019.
Dikutip dari laman resmi PBB, penetapan Hari Catur Internasional oleh PBB tidak hanya akan mengakui peran penting FIDE dalam mendukung kerja sama internasional di bidang catur.
Baca juga: Pesta Adat Berujung Bentrok di Morowali Utara Sulteng, 4 Korban Luka
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kerukunan antarbangsa, tetapi juga menyediakan wadah penting untuk memupuk dialog, solidaritas, dan budaya damai.
Sejarah Catur
Catur adalah permainan papan strategi dua pemain yang bertujuan menggerakkan bidak-bidak untuk menjatuhkan raja lawan (skakmat) melalui gerakan taktis dan strategi.
Salah satu teori menyebutkan bahwa catur berasal dari sebuah permainan yang disebut Chaturanga.
Chaturanga berasal dari Subbenua India Utara pada periode Gupta sekitar tahun 319 - 543 M dan menyebar di sepanjang Jalur Sutra ke barat hingga Persia.
Permainan catur modern diyakini berasal dari Chaturanga yang berarti "empat divisi", mengacu pada pembagian bidak menjadi infanteri, kavaleri, gajah, dan kereta perang, atau pada fakta bahwa permainan ini dimainkan oleh empat pemain.
Dalam permainan catur modern, "empat divisi" tersebut berevolusi menjadi bidak pion, kuda, gajah, dan benteng.
Saat tiba di Persia sekitar tahun 600 M, permainan ini disebut Chatrang, dan kemudian disebut sebagai Shatranj.
Baca juga: Rustia Tompo Kunjungi 10 Kelurahan di Palu Utara dan Tawaeli, Dengarkan Keluhan Warga
Referensi paling awal mengenai permainan ini berasal dari sebuah manuskrip Persia sekitar tahun 600 M, yang menceritakan seorang duta besar dari anak benua India mengunjungi Raja Khosrow I (531 – 579 M) dan memberikannya permainan tersebut sebagai hadiah.
Dari sana, permainan ini menyebar di sepanjang Sungai Sutra ke wilayah-wilayah lain, termasuk Jazirah Arab dan Bizantium.