Sulteng Hari Ini

Tenny C Sariton: Stunting di Sulteng Jadi PR Bersama yang Mendesak

Editor: Regina Goldie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Kemendukbangda/BKKBN Sulawesi Tengah, Tenny C Sariton berharap semua pihak, termasuk pemerintah daerah, terus berkomitmen memanfaatkan anggaran yang telah disalurkan agar berdampak nyata di lapangan.

“Anak-anak sekarang kalau tidak disiapkan dari sekarang, ke depan hanya jadi penonton. Saya khawatir anak-anak Sulteng, khususnya Parigi Moutong, tidak bisa bersaing di daerah sendiri,” ujarnya.

Ia mencontohkan, dari 45 formasi CPNS yang dibuka di instansinya, hanya 41 yang terisi.

Setengahnya berasal dari luar Sulawesi Tengah, karena anak-anak daerah tidak lolos bersaing.

Baca juga: Abdul Kadir Karding Ajak Siswa Morowali Utara Siap Kerja di Luar Negeri

“Padahal saya sangat ingin anak daerah yang lolos, karena mereka biasanya lebih bertahan. Kalau dari luar, baru satu tahun sudah minta pindah,” kata Tenny.

Ia menilai persoalan ini harus dilihat sejak hulu, dengan memperkuat ketahanan keluarga dan memastikan gizi anak terpenuhi sejak masa kehamilan.

“1000 hari pertama kehidupan adalah masa emas. Ini saatnya membentuk pondasi kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak,” tegasnya.

Dalam satu bulan terakhir, ia sudah empat kali hadir dalam kegiatan Stunting di kabupaten tersebut.

BKKBN, lanjutnya, telah menyalurkan berbagai bentuk dukungan, mulai dari Dana Alokasi Non-fisik (DANFIS), Dana DAK BOKB, hingga program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).

“Kami fasilitasi pemantauan gizi keluarga, edukasi gizi, pendampingan, sampai pembiasaan konsumsi makanan lokal bergizi,” jelasnya. (*)

 

Berita Terkini