Motif Tewasnya Prada Lucky Terungkap, 20 Senior Diduga Aniaya Korban Atas Dasar Pembinaan

Terungkap motif senior yang aniaya Prada Lucky hingga mengalami luka serius dan akhirnya meninggal.

Editor: Lisna Ali
Tangkapan layar Facebook @Pilipus Bangngu/Kolase Facebook dan TikTok Lucky Namo
PRADA LUCKY TEWAS - Kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo menjadi sorotan publik. Prajurit TNI dari Batalyon Yonif TP 834/WM ini tewas akibat dugaan Penganiayaan. 

TRIBUNPALU.COM - Terungkap motif senior yang aniaya Prada Lucky hingga mengalami luka serius dan akhirnya meninggal.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengungkapkan motif di balik insiden tersebut.

Ia menjelaskan bahwa aksi Penganiayaan yang dilakukan oleh 20 senior Prada Lucky tersebut bermula dari kegiatan pembinaan prajurit yang berujung fatal.

"Semuanya atas dasar pembinaan," ujar Brigjen Wahyu Yudhayana di Gedung Mabes AD, Jakarta, Senin (11/8/2025).

"Jadi pada kesempatan ini saya menyampaikan bahwa kegiatan ini terjadi semuanya pada dasarnya pelaksanaan pembinaan kepada prajurit," lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini melibatkan beberapa personel dan terjadi dalam rentang waktu yang berbeda, sehingga penyidik membutuhkan waktu untuk mendalami peran masing-masing tersangka.

“Tentu kita perlu mendalami beberapa hal yang nanti akan menjadi esensi pemeriksaan terhadap para tersangka," ujarnya.

Meskipun demikian, Wahyu Yudhayana menegaskan bahwa pimpinan TNI Angkatan Darat tidak akan mentolerir segala bentuk pembinaan yang menggunakan kekerasan.

Baca juga: Tangis Ibu Prada Lucky di Kaki Mayjen Piek Budyakto, Mohon Keadilan untuk Anaknya

"Pimpinan TNI Angkatan Darat tidak pernah mentolerir setiap bentuk pembinaan yang di luar kaedah-kaedah yang bermanfaat. Apalagi menyebabkan kerugian personel meninggal dunia," tegasnya.

Kasus Prada Lucky, yang tewas setelah dicambuk dan diinjak oleh seniornya, disebut Wahyu sebagai sesuatu yang "betul-betul di luar dari apa yang sudah digariskan" dan tidak bisa ditolerir.

Saat ini, 20 prajurit sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sedang dalam proses pemeriksaan lanjutan.

Hal itu disampaikan Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Jenderal TNI Piek Budyakto, saat mengunjungi kediaman Lucky Namo di Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, pada Senin (11/8/2025) siang.

"Seluruhnya 20 tersangka yang sudah ditahan, kemudian ditindaklanjuti pemeriksaan lanjutan. Ada satu orang perwira," ujarnya kepada wartawan.

Piek Budyakto tidak menyebutkan inisial para tersangka.

Ia menyatakan bahwa motif di balik kejadian ini masih dalam penyelidikan oleh Polisi Militer.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved