Gerhana Bulan Total Terlihat di Indonesia Malam Ini, Ketahui Waktu dan Amalan Sunahnya

Fenomena Gerhana Bulan Total, yang dikenal dengan sebutan Blood Moon, akan kembali menghiasi langit Indonesia pada 7-8 September 2025.

Editor: Lisna Ali
TRIBUNPALU.COM/ASNAWI ZIKRI
Foto Gerhana Bulan Total dari langit Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Rabu (26/5/2021) malam. 

TRIBUNPALU.COM - Fenomena Gerhana Bulan Total, yang dikenal dengan sebutan Blood Moon, akan kembali menghiasi langit Indonesia pada 7-8 September 2025.

Peristiwa alam yang langka ini terjadi ketika bayangan Bumi sepenuhnya menutupi Bulan.

Blood Moon adalah momen di mana Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus sempurna.

Saat puncaknya, Bulan akan tampak berwarna merah darah, jika kondisi langit cerah dan tidak mendung.

Secara rinci, proses gerhana akan dimulai pada Minggu, 7 September, pukul 23.27 WIB.

Ini ditandai dengan bayangan hitam yang mulai menyentuh piringan bulan.

Pada Senin dini hari, 8 September, pukul 01.11 WIB, gerhana akan mencapai puncaknya.

Baca juga: Setelah Riset, BRIDA Banggai Dorong Pengembangan Kelapa Dalam Babasal

Seluruh permukaan Bulan akan terlihat berwarna hitam kemerahan, menciptakan pemandangan yang menakjubkan.

Gerhana ini kemudian akan berangsur berakhir.

Pukul 02.56 WIB, bayangan hitam akan terlepas sepenuhnya dari piringan bulan, menandai akhir dari fenomena ini.

Namun, bagi umat Muslim, gerhana bulan lebih dari sekadar fenomena alam.

Ini menjadi momen spiritual untuk menyaksikan kebesaran Allah.

Oleh karena itu, ketika gerhana bulan terjadi, umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah khusus.

Ibadah tersebut dikenal dengan nama salat Khusuf.

Selain salat Khusuf, ada amalan lain yang bisa dikerjakan selama gerhana.

Berikut 7 Amalan yang Bisa Dikerjakan saat Gerhana Bulan

1. Salat Khusuf atau gerhana

Salat gerhana bulan atau salat khusuf merupakan salat sunnah yang dilakukan saat terjadinya gerhana bulan. Hukum salat ini adalah sunnah muakkad. Hal ini seperti yang dijelaskan pada hadis dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

2. Bersedekah

Amalan lainnya yang bisa dikerjakan saat fenomena gerhana bulan adalah bersedekah. Sedekah merupakan salah satu amalan yang utama. Dalam sebuah hadits, Umar bin Khathab pernah berkata:

"Sesungguhnya, amal-amal itu saling membanggakan diri, maka sedekah pun berkata, 'Aku adalah amal kalian yang paling utama.'" (HR. Ibnu Khuzaimah dan Al-Hakim)

3. Berkhutbah

Amalan lainnya yang dapat dikerjakan saat gerhana Bulan total adalah berkhutbah dan mendengarkannya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis:

Dari Aisyah, “beliau menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau bangkit dan melaksanakan salat Khusuf. Setelah itu beliau berkhotbah di hadapan orang banyak, beliau memuji dan menyanjung Allah.” (HR. Bukhari, no. 1044)

Khutbah yang dilakukan adalah dua kali khutbah sebagaimana pada Khutbah Jumat dan Khutbah Ied. 

Baca juga: Kode Redeem FF Free Fire Minggu 7 September 2025, Klaim Semua Item Gratis di reward.ff.garena.com

4. Memperbanyak doa

Amalan lain yang bisa dikerjakan saat gerhana bulan adalah memperbanyak doa. Doa adalah salah satu ibadah yang kedudukannya paling tinggi, paling luhur, dan paling mulia di hadapan Allah.

5. Memperbanyak dzikir dan istighfar

Amalan yang bisa dikerjakan saat gerhana bulan lainnya adalah memperbanyak dzikir dan istigfar. Zikir adalah puji-pujian kepada Allah yang diucapkan secara berulang-ulang. Salah satu bentuk zikir yang bisa diamalkan saat gerhana bulan adalah istighfar. Dalam suatu riwayat hadits, Abu Musa Al-Asy'ari RA mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:

"Apabila kalian melihat sesuatu dari hal tersebut, maka takutlah kemudian berzikir, berdoa, dan membaca istighfar untuknya." (HR. Bukhari)

6. Sholawat

Amalan yang bisa dikerjakan saat gerhana bulan berikutnya adalah membaca sholawat. Sholawat adalah doa untuk mengingat Allahb SWT secara terus-menerus. Anjuran untuk membaca sholawat saat gerhana Bulan dijelaskan dalam hadis:

"Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda kekuasaan Allah. Keduanya mengalami gerhana, bukan karena kematian atau kehidupan seseorang. Apabila kalian melihat hal tersebut, maka berdoalah, membaca takbir, membaca sholawat, dan bersedekahlah." (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Salat Khusuf berjamaah

Amalan yang bisa dikerjakan saat gerhana bulan berikutnya adalah mengerjakan salat Khusuf atau gerhana Bulan dengan berjamaah di masjid. Adapun anjuran untuk salat gerhana Bulan di masjid dijelaskan dalam hadis:

”Yang sesuai dengan ajaran Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah mengerjakan shalat gerhana di masjid. Seandainya tidak demikian, tentu shalat tersebut lebih tepat dilaksanakan di tanah lapang agar nanti lebih mudah melihat berakhirnya gerhana.” (HR. Bukhari).

Waktu Pengamatan

Waktu pengamatan Gerhana Bulan Total alias Blood Moon bervariasi di setiap zona waktu di Indonesia.

Berikut adalah rincian waktunya:

Waktu Indonesia Barat (WIB):

Gerhana penumbra dimulai: 22.28 WIB (7 September)
Gerhana sebagian dimulai: 23.35 WIB (7 September)
Gerhana total dimulai: 00.30 WIB (8 September)
Puncak gerhana: 01.11 WIB (8 September)
Gerhana total berakhir: 01.52 WIB (8 September)
Gerhana sebagian berakhir: 02.56 WIB (8 September)
Gerhana penumbra berakhir: 03.55 WIB (8 September)

Waktu Indonesia Tengah (WITA):

Seluruh fase akan terjadi satu jam lebih awal dari waktu WIB.
Gerhana total dimulai: 01.30 WITA (8 September)
Puncak gerhana: 02.11 WITA (8 September)

Waktu Indonesia Timur (WIT):

Seluruh fase akan terjadi dua jam lebih awal dari waktu WIB.
Gerhana total dimulai: 02.30 WIT (8 September)
Puncak gerhana: 03.11 WIT (8 September).

Sebagian artikel telah tayang di TribunPriangan.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved