Dari Lapangan Bulu Tangkis ke Birokrasi, Ini Jejak Politik Taufik Hidayat, Masuk Bursa Calon Menpora

TRIBUNPALU.COM - Legenda bulu tangkis nasional, Taufik Hidayat, berpeluang besar untuk menduduki kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Namanya masuk dalam bursa calon Menpora setelah Dito Ariotedjo dicopot Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025.

Masuknya nama Taufik Hidayat mendapat dukungan kuat datang dari mantan Menpora, Zainudin Amali.

Ia menilai Taufik Hidayat, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora), adalah sosok yang sangat pantas.

“Kalau pendapat saya pribadi, ya lanjutkan Taufik Hidayat. Naik sebagai Menpora. Alasannya dia sudah jadi Menpora, kedua dia dari olahraga dan di itu Olympian loh, emas Olimpiade tapi dia harus tambah pengetahuannya soal Kepemudaan tapi banyak dibantu oleh Deputi-Deputi,” ujar Zainudin Amali. 

Menurut Zainudin Amali, Taufik Hidayat memiliki paket lengkap sebagai calon Menpora.

Baca juga: Durian Sulteng Terancam Penyakit Bangkalan, Kadis TPH: Petani Sudah Beralih ke Cokelat

Kombinasi prestasi atletik dan pengalaman birokrasi membuatnya dianggap memahami kebutuhan kementerian dari dalam.

Alasan lain yang menguatkan dukungan ini adalah latar belakangnya sebagai atlet berprestasi.

Taufik Hidayat adalah peraih medali emas Olimpiade Athena 2004, Juara Dunia 2005, dan enam kali Juara Indonesia Open.

Selain itu, ia dinilai cocok karena sudah memiliki pengalaman di birokrasi sebagai Wamenpora.

"Kan waktunya pendek dan Pak Taufik bisa meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Dito karena keberlanjutan itu penting,” pungkasnya.

Jejak Politik Taufik Hidayat 

Taufik Hidayat dikenal sebagai legenda bulu tangkis nasional.

Setelah pensiun pada 2013, ia aktif di dunia olahraga dan pemerintahan. Ia tercatat sebagai kader Partai Gerindra.

Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, ia sempat mencoba peruntungan namun gagal melenggang ke Senayan.

Namun, karier politiknya terus menanjak, di mana kini ia menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga.

Taufik memiliki kedekatan dengan dunia olahraga dan birokrasi Kemenpora, menjadikannya kandidat yang dianggap memahami kebutuhan kementerian dari dalam.

Taufik Hidayat adalah menantu dari Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar, tokoh nasional yang pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan dan Menteri Pertahanan Indonesia.

Taufik menikah dengan Ami Gumelar, putri Agum Gumelar, pada 4 Februari 2006. Mereka dikaruniai dua anak.

Kehidupan rumah tangga mereka cukup tertutup, namun sesekali muncul di media sosial dan acara publik.

Laporan LHKPN 2024 menunjukkan harta Taufik mencapai Rp78,9 miliar, didominasi aset properti dan surat berharga.

Baca juga: Kemenkum Sulteng-BRIDA Banggai Perkuat Layanan Hukum untuk Masyarakat

Biodata Taufik Hidayat

Nama: Taufik Hidayat

Lahir: 10 Agustus 1981, Margamulya, Pangalengan, Bandung

Tinggi/Berat: 176 cm / 65 kg

Pegangan Raket: Tangan kanan

Peringkat Dunia Tertinggi: No. 1 (24 Agustus 2000)

Selain Taufik Hidayat ada tiga nama lainnya yang mencuat dalam bursa calon Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Dito Ariotedjo setelah reshuffle Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto:

Raffi Ahmad

Latar belakang: Artis dan pengusaha, pemilik klub sepak bola RANS Nusantara FC dan tim basket RANS PIK.

Jabatan saat ini: Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.

Kekuatan: Popularitas tinggi dan keterlibatan aktif dalam dunia olahraga serta kedekatan dengan Presiden Prabowo.

Puteri Anetta Komarudin

Latar belakang: Politisi muda dari Partai Golkar, anggota DPR RI Komisi XI.

Prestasi: Masuk daftar Forbes 30 Under 30 Asia kategori Finance & Venture Capital.

Kekuatan: Representasi generasi muda dan pengalaman di bidang keuangan serta regulasi.

Moreno Soeprapto

Latar belakang: Mantan pembalap nasional, kini anggota DPR RI.

Pengalaman politik: Pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi olahraga dan kepemudaan.

Kekuatan: Kombinasi dunia olahraga dan legislasi membuatnya kandidat yang cukup matang.(*)